Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elon Musk Unggah Teori Konspirasi tentang Serangan Palu terhadap Paul Pelosi di Twitter

Elon Musk mengunggah teori konspirasi tak berdasar tentang serangan Paul Pelosi ke media sosial Twitter, Minggu (30/10/2022).

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Elon Musk Unggah Teori Konspirasi tentang Serangan Palu terhadap Paul Pelosi di Twitter
Pinterest
Elon Musk, miliader AS yang baru membeli Twitter, Kamis (27/10/2022). - Elon Musk mengunggah teori konspirasi tak berdasar tentang serangan Paul Pelosi ke media sosial Twitter, Minggu (30/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk pada pada Minggu (30/10/2022) mengunggah teori konspirasi tak berdasar tentang serangan Paul Pelosi ke media sosial Twitter yang dia ambil alih beberapa hari lalu.

Seperti diketahui, Paul Pelosi, suami Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, diserang dengan palu di rumah mereka di California pada Jumat (28/10/2022).

Penyerang, yang diidentifikasi oleh pihak berwenang sebagai David DePape, diduga mengatakan "Di mana Nancy?" selama serangan.

Teori konspirasi Elon Musk berawal dari tweet Hillary Clinton pada Sabtu (29/10/2022).

Mantan senator Partai Demokrat itu berbagi cerita Los Angeles Times tentang kecenderungan sayap kanan DePape.

"Partai Republik dan corongnya sekarang secara teratur menyebarkan kebencian dan teori konspirasi yang gila," kata Clinton, menurut Los Angeles Times.

Baca juga: Dipecat Elon Musk, Tiga Orang Petinggi Twitter Dapat Pesangon Triliunan Rupiah

"Mengejutkan, tetapi tidak mengejutkan, bahwa kekerasan adalah hasilnya," lanjutnya.

BERITA REKOMENDASI

"Sebagai warga negara, kita harus meminta pertanggungjawaban mereka atas kata-kata mereka dan tindakan yang mengikutinya."

Elon Musk menanggapi tweet itu dengan mengatakan ada kemungkinan kecil, mungkin ada lebih banyak cerita ini daripada yang terlihat.

Unggahan konspirasi ini ada di Santa Monica Observer, yang oleh Times digambarkan sebagai "terkenal karena menerbitkan berita palsu".

Dan Moynihan, seorang profesor kebijakan publik di Universitas Georgetown, memberikan tanggapan terhadap tweet Elon Musk.

"Masalah besar dalam politik Amerika kontemporer adalah bahwa satu pihak telah terobsesi dengan teori konspirasi, mendorong tanggapan radikal termasuk tindakan anti-demokrasi dan kekerasan. Musk hanya akan memperburuk masalah," kata Moynihan sebagaimana dikutip The Guardian.

Elon Musk menghapus tweet-nya pada Minggu sore, menurut NBC News.

Namun, sebelum dihapus, ia telah menerima lebih dari 24.000 retweet dan 86.000 like.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas