FAKTA Terbaru Tragedi Pesta Halloween di Itaewon: Korban Tewas Jadi 154, Ada 98 Perempuan dan 26 WNA
Fakta terbaru mengenai tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Jumlah korban meninggal bertambah jadi 154 orang, 26 di antaranya ada WNA.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal dalam tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) terus bertambah.
Mengutip dari bbc.com, korban meninggal akibat terinjak-injak di gang sempit di distrik Itaewon, Seoul bertambah menjadi 154 orang per Senin (31/10/2022).
Pejabat Korea Selatan memperingatkan jumlah korban tewas bisa saja meningkat sebab 37 korban lainnya masih terluka parah.
Para keluarga di Seoul telah mengunjungi rumah sakit dan pusat orang hilang untuk mencari kerabat, meskipun hampir semua korban tewas kini telah diidentifikasi.
Saat ini, investigasi terkait penyebab tragedi pesta Halloween di Itaewon masih berlangsung.
Hingga kini, para pejabat belum mengetahui penyebab atau pemicu yang menyebabkan insiden itu.
Baca juga: Presiden Korea Selatan Umumkan Masa Berkabung Nasional atas Tragedi Halloween Itaewon
Dari jumlah tersebut, 98 adalah perempuan dan 56 adalah laki-laki.
Para korban masih sangat muda, lebih dari 100 korban berusia 20-an.
Sebelas remaja meninggal dan 30 korban berusia berusia tiga puluhan.
Sementara itu, ada laporan yang berbeda tentang jumlah pasti warga negara asing yang tewas.
Namun berdasarkan dari laporan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menunjukkan, ada 26 WNA yang menjadi korban tewas.
Termasuk di antaranya lima warga Iran, empat warga Rusia, dan empat warga China.
Masih dari bbc.com, berikut laporan singkat negara-negara yang menyatakan warganya tewas dalam pesta Halloween di Itaewon:
- Kedutaan Besar Iran untuk Korea Selatan telah mengonfirmasi kematian lima warganya.
- Setidaknya empat warga negara China meninggal, demikian laporan dari kantor berita Xinhua mengutip pernyataan Kedutaan Besar China di Seoul.
- Kantor berita Tass melaporkan, empat orang Rusia tewas, mengutip pernyataan kedutaan negara itu di Korea Selatan.
- Kedutaan Besar AS mengonfirmasi dua warga Amerika meninggal.
- Dua warga negara Jepang juga ikut menjadi korban dalam insiden tersebut.
Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, korban adalah seorang perempuan berusia 20an dan seorang peremuan lain berusia antara 10-19.
- Menurut Kementerian Luar Negeri Prancis, seorang warga negara Prancis juga meninggal dalam tragedi.
- Seorang warga Norwegia tewas, kata juru bicara kementerian luar negeri negara itu.
- Seorang perempuan asal Thailand berusia 29 tahun tewas, kata kementerian luar negeri negara itu kepada BBC.
- Kedutaan Australia di Seoul mengatakan satu warga Australia telah meninggal, lapor media Australia.
- Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, warga dari Vietnam, Uzbekistan, Kazakhstan, Sri Lanka, dan Austria juga tewas dalam tragedi.
Baca juga: Video dan Foto di Medsos Tunjukkan Orang Berdesakan, Berdiri Berhimpitan di Gang Sempit Itaewon
Kesaksian Pengunjung
Sementara itu, seorang pengunjung yang selamat menceritakan suasana mencekam setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon.
Gabrielle Austin, yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris dari Sutton Coldfield terpisah dari teman-temannya dan berhasil selamat.
Namun, guru dari yang tinggal di Busan, sekitar 321 km selatan Seoul menyaksikan proses evakuasi mayat korban tragedi di Itaewon.
"Orang-orang menangis dan histeris. Saya pikir perkelahian telah pecah."
"Saya bisa melihat orang-orang membawa mayat," katanya.
Ia juga mengatakan sejumlah korban tergeletak di lantai.
Orang-orang pun mencoba memberikan CPR atau pertolongan pertama pada henti jantung dan meminta siapa saja warga yang bisa memberikan CPR.
"Kami tidak sadar bahwa mereka adalah mayat. Kami pikir mereka tidak sadar," ujar dia.
Mengapa Lonjakan Kematian Terjadi?
Lonjakan kerumunan memiliki konsekuensi mematikan dalam insiden di seluruh dunia.
Hal ini mengakibatkan orang-orang terjepit di ruang yang sangat sempit sehingga mereka kesulitan bernapas.
Hingga kini, pejabat Korea Selatan belum mengidentifikasi apa yang menyebabkan lonjakan massa di Itaewon atau bagaimana hal itu terjadi begitu cepat.
Namun, seorang akademisi di University of Pennsylvania mengatakan, banyak dari korban kemungkin terinjak-injak dan terperangkap di bawah orang lain.
Dikutip dari New York Times, Prof Norman Badler mengatakan orang bisa mati lemas bahkan saat berdiri karena kepadatan kerumunan yang berlebihan di sekitar mereka.
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Sangat Sedih Dengar Insiden Tragis Pesta Halloween di Itaewon
Perempuan Jadi Korban yang Paling Banyak Tewas
Sementara itu, dari 154 korban meninggal dalam tragedi pesta Halloween, 98 di antaranya adalah perempuan.
Para pejabat menduga, hal ini dikarenakan korban tidak mampu berjuang keluar dari insiden tersebut. Namun, hal ini sebatas teori.
Beberapa korban perempuan yang selamat dari insiden di Itaewon berbicara tentang kepanikan saat mereka tidak bisa bergerak atau bernapas.
Beberapa korban juga mengatakan mereka terjebak hingga satu jam sebelum membebaskan diri.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)