Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suasana Mencekam Tragedi Halloween Itaewon, Orang-orang Memanjat Gedung untuk Bisa Bertahan Hidup

Seorang saksi mata melihat orang-orang yang berada di lokasi pesta Halloween berupaya memanjat gedung untuk bisa bertahan hidup.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suasana Mencekam Tragedi Halloween Itaewon, Orang-orang Memanjat Gedung untuk Bisa Bertahan Hidup
AFP/ANTHONY WALLACE
Petugas penyelamat dan polisi berkumpul di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022, setelah pesta Halloween yang menewaskan sedikitnya 151 orang. Seorang saksi mata melihat orang-orang yang berada di lokasi pesta Halloween berupaya memanjat gedung untuk bisa bertahan hidup. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan orang tewas saat festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Hingga Minggu (30/10/2022) malam korban tewas yang dilaporkan sudah mencapai 153 orang.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesa (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka ringan akibat tragedi pilu tersebut.

Baca juga: Saat Tragedi Halloween Itaewon Nyaris Tak Ada Petugas Penyelamat? Ini Jawaban Pejabat Korsel

"Berdasarkan koordinasi KBRI Seoul dengan otoritas setempat dan rumah sakit, sejauh ini terdapat 2 WNI luka ringan akibat insiden perayaaan Halloween di Itaewon. Kedua WNI tersebut saat ini dalam keadaan baik dan telah pulang dari rumah sakit," ujar Judha, Minggu (30/10/2022).

Seorang saksi kejadian tersebut, Suah Cho menyampaikan bahwa orang-orang mulai mendorong dan ia mendengar ada banyak teriakan.

Ia akhirnya berhasil mengambil jalan memutar dan melarikan diri ke tempat yang aman.

Namun dia telah melihat orang-orang berupaya memanjat gedung untuk bisa bertahan hidup.

"Saat itu saya menyadari betapa seriusnya itu, sebelum saya benar-benar tidak bisa mengatakannya. Ambulans dan polisi biasanya muncul pada acara-acara besar seperti ini untuk berjaga-jaga," tegas Suah.

Berita Rekomendasi

Suah pun sempat mendengar ada orang yang mengenakan pakaian polisi berteriak untuk memberi peringatan.

Namun dirinya saat itu bingung apakah itu benar-benar polisi atau hanya orang yang mengenakan kostum polisi saat pesta Halloween.

Baca juga: Bertambah 1 Orang, Jumlah Korban Tewas Halloween Itaewon Jadi 154, Ini Janji Pemerintah Korsel 

"Ada pula polisi yang berteriak, namun kami tidak bisa memastikan (apakah itu) polisi sungguhan, karena begitu banyak orang yang memakai kostum," kata Suah.

Patricia Sempat Rekam Situasi Sebelum Kejadian

Salah seorang WNI yang berada di Seoul bernama Patricia Febriola sempat menceritakan detik-detik mencekam tragedi perayaan Halloween tersebut.

Mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Seoul tersebut mengatakan dirinya sempat berada di Itaewon.

Ketika peristiwa terjadi dirinya melihat kondisi sangat chaos.

"Chaos banget merinding banget ada di situasi seperti ini," ujar Patricia.

Patricia sempat mengikuti perayaan malam Halloween di kawasan Itaewon itu. Ia sempat merekam situasi dan kondisi sebelum peristiwa memilukan terjadi.

Dalam rekaman tersebut terlihat banyak orang yang duduk-duduk dan berfoto-foto ria menggunakan kostum Halloween masing-masing.

"Coba tebak aku pakai kostum apa di Halloween ini," tulis Patricia dalam video Instagram storiesnya.

Beruntung saat peristiwa terjadi ia bisa lolos dari maut karena lokasi rumahnya berada di dekat kawasan Itaewon.

Baca juga: Cerita Saksi Mata Tragedi Halloween di Itaewon: Kami Teriak-teriak Tak Ada yang Menolong

"Puji Tuhan banget lokasi rumahku tidak jauh dari Itaewon jadi aku bisa langsung balik jalan kaki," ujarnya.

Patricia bersama teman-temannya berada di Hollys Coffee, lokasi kerumunan terjadinya tragedi maut perayaan Halloween.

Saat itu katanya dirinya sempat tergencet beruntung ia bisa menyelamatkan diri.

"Aku bahkan sudah enggak sampai sentuh jalanan," ujarnya.

Ia juga mengisahkan banyak kafe dan klub masih menyetel musik dengan volume kencang. Para pemilik tidak mengetahui kejadian di luar.

"Jadi waktu kejadian banyak klub dan kafe menyetel musik dengan suara kencang di dalam. Mereka tidak mengetahui kejadian di luar," ujarnya.

Sulit Bergerak

Kejadian di Itaewon tersebut bermula saat sejumlah orang menggunakan kostum horor. Hingga larut malam jumlah orang yang hadir semakin banyak, padahal lokasi sangat sempit.

Sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan ternyata terjatuh, menimpa warga di bawahnya.

Lantaran hal itu, para pengunjung langsung panik hingga saling menginjak.

Petugas keamanan pun sampai harus bersusah payah menarik sejumlah orang dari kerumunan lantaran kondisinya sangat penuh.

Sebagian besar korban adalah remaja dan orang-orang berusia 20-an.

Salah satu saksi mata bernama Sung Sehyun mengatakan bahwa gang-gang di Itaewon tampak seperti 'kereta bawah tanah yang macet'.

Karena para pengunjung pesta Halloween itu begitu memadati lokasi itu sehingga membuat semuanya sulit untuk bergerak.

"Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri, dan saya melihat orang satunya lagi pergi ke sisi yang berlawanan. Jadi, yang di tengah macet, tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas," kata Sung.

Ia pun mengaku beruntung bisa keluar dari kawasan itu dan tidak mati di sana.

"Saya beruntung bisa melewatinya, namun satu jam kemudian, saya mendengar ada orang yang terbunuh, karena terinjak dan orang-orang yang tidak bisa bergerak," tegas Sung. (Tribun Network/cnn/fit/yoh/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas