Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden Kecam Perusahaan Minyak yang Cari Untung di Tengah Perang Ukraina, Ancam Naikkan Pajak

Joe Biden menuduh perusahaan minyak dan gas mencari keuntungan nomplok di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Biden Kecam Perusahaan Minyak yang Cari Untung di Tengah Perang Ukraina, Ancam Naikkan Pajak
AFP/MANDEL NGAN
VARIAN OMICRON - Presiden AS Joe Biden berbicara dengan anggota Tim Tanggap Covid-19 Gedung Putih mengenai perkembangan terbaru terkait varian Omicron, pada 4 Januari 2022, di South Court Auditorium Gedung Putih di Washington, DC. - Joe Biden menuduh perusahaan minyak dan gas mencari keuntungan nomplok di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (MANDEL NGAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Joe Biden menuduh perusahaan minyak mencari keuntungan dari perang Rusia dan Ukraina.

Dalam pernyataannya, Joe Biden mengancam para perusahaan energi dengan mengenakan windfall tax atau pajak tak terduga jika harga tidak diturunkan.

Dilansir Financial Times, sindiran dari Biden ini datang setelah produsen migas AS termasuk ExxonMobil dan Chevron, melaporkan keuntungan yang besar. 

"Pada saat perang, setiap perusahaan yang menerima keuntungan tak terduga bersejarah seperti ini memiliki tanggung jawab untuk bertindak di luar kepentingan pribadi para eksekutif dan pemegang sahamnya," kata Biden, Senin (31/10/2022) malam waktu AS.

"Mereka memiliki kesempatan untuk melakukan itu, menurunkan harga bagi konsumen di SPBU."

"Jika tidak, mereka akan membayar pajak yang lebih tinggi atas keuntungan berlebih mereka dan menghadapi batasan lain," imbuhnya.

Baca juga: Reaksi Presiden AS Joe Biden atas Tragedi Pesta Halloween di Itaewon Korsel

Windfall tax adalah tarif pajak yang lebih tinggi atas keuntungan tidak terduga yang terjadi pada sebuah perusahaan, yang terjadi akibat kondisi geo-politik, perang, hingga bencana alam.

Berita Rekomendasi

Exxon, perusahaan minyak terbesar AS, melaporkan rekor laba bersih kuartalan hampir $20 miliar pada hari Jumat.

Rivalnya, Chevron memperoleh $11,2 miliar, hanya sedikit dari rekor pendapatan kuartal sebelumnya.

"Keuntungan mereka adalah rejeki nomplok perang – rejeki nomplok dari konflik brutal yang melanda Ukraina dan melukai puluhan juta orang di seluruh dunia," kata Biden.

Presiden AS ini mengatakan pemerintah dan Kongres akan merumuskan kebijakan atas hal ini.

"Sudah waktunya bagi perusahaan-perusahaan ini untuk menghentikan pencatutan perang, memenuhi tanggung jawab mereka di negara ini, memberi istirahat kepada rakyat Amerika dan masih melakukannya dengan sangat baik," ujarnya.

Sebelumnya, Biden telah beberapa kali mendesak produsen migas menggunakan keuntungan mereka untuk meningkatkan output.

Tapi Wall Street telah menekan perusahaan minyak untuk mengembalikan uang tunai kepada pemegang saham sebagai gantinya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas