Rusia Tangguhkan Semua Kegiatan Mobilisasi, Militer Hanya akan Terima Sukarelawan
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua kegiatan mobilisasi parsial, termasuk pengiriman panggilan, telah ditangguhkan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua kegiatan mobilisasi parsial, termasuk pengiriman panggilan, telah ditangguhkan, CNN melaporkan.
Kementerian mengatakan semua kegiatan yang berkaitan dengan wajib militer untuk dinas militer telah ditangguhkan.
Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Senin (31/10/2022), mulai sekarang unit militer hanya akan menerima sukarelawan dan kontraktor.
Kementerian menambahkan bahwa atas nama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, komandan distrik militer dan Armada Utara dikirim perintah untuk menyerahkan laporan tentang penyelesaian kegiatan mobilisasi parsial pada 1 November 2022.
Pengumuman kementerian itu bukan merupakan akhir resmi dari mobilisasi parsial Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ini hanya dapat dilakukan dengan keputusan resmi dari Putin.
Baca juga: Rusia Rekrut Pasukan Khusus Afghanistan untuk Berperang di Ukraina, Dibayar Rp23,4 Juta per Bulan
Lebih lanjut, berikut update perang antara Rusia dan Ukraina pada Selasa (1/11/2022) dikutip dari The Guardian.
- Rentetan rudal Rusia telah menghantam pembangkit listrik tenaga air dan energi penting lainnya dan infrastruktur air di seluruh Ukraina.
Rusia mengatakan telah mencapai target infrastruktur militer dan energi, tetapi Ukraina mengatakan fasilitas militernya tidak ditargetkan.
- Aliran listrik dan air di sebagian besar Kyiv telah mati.
Wali Kota Kyiv mengatakan 40 persen penduduk tidak memiliki air, dengan 270.000 apartemen tanpa listrik pada Senin malam.
- Dua belas kapal ekspor biji-bijian meninggalkan Ukraina meskipun ada keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, kata menteri infrastruktur Ukraina.
PBB juga mengkonfirmasi yang pertama dari 40 inspeksi kapal yang direncanakan selesai di perairan Istanbul.
- Putin mengatakan serangan dan keputusan untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam adalah tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada Moskow di Krimea yang ia tuduhkan pada Ukraina.