Wajib Militer Rusia Telah Lengkap, 82.000 Orang Siap ke Medan Laga, Sisanya Jalani Latihan Perang
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa upaya mobilisasi telah mencapai hasil yang ditargetkan, dengan 300.000 pasukan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Rusia telah menggenapkan program mobilisasi parsial terhadap penduduknya terkait perang dengan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, kampanye perekrutan wajib militer dari masyarakat sipil tersebut telah selesai.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa upaya mobilisasi telah mencapai hasil yang ditargetkan, dengan 300.000 pasukan cadangan dirancang sesuai rencana.
Shoigu menegaskan, sebanyak 82.000 tentara yang dimobilisasi dikirim ke zona konflik.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Mobilisasi Militer akan Selesai dalam Waktu 2 Minggu
Sementara 218.000 wajib militer lainnya sedang bersiap-siap untuk tugas tempur di pusat pelatihan dan tempat pelatihan.
Shoigu menambahkan sekitar 13.000 orang telah menjadi sukarelawan untuk angkatan bersenjata tanpa menunggu panggilan.
“Tidak ada tugas tambahan yang direncanakan,” kata Shoigu, dikutip dari Russia Today, Selasa (1/11/2022).
Semua komandan distrik militer diperintahkan untuk melaporkan hasil pendaftaran pada 1 November, para pejabat menambahkan, mencatat bahwa titik-titiknya di seluruh Rusia sekarang akan kembali ke pekerjaan normal mereka dan tidak ada cadangan lebih lanjut yang akan dipanggil.
"Semua tindakan yang terkait dengan pemanggilan pasukan cadangan telah dihentikan," kata Shoigu.
Ia menambahkan bahwa tidak ada draf pemberitahuan yang akan dikeluarkan mulai sekarang.
Pengumuman itu muncul saat Rusia akan memulai wajib militer regulernya, yang ditunda hingga 1 November karena mobilisasi.
Selain fungsi reguler mereka, pusat induksi militer hanya akan menerima sukarelawan dan mereka yang bersedia bergabung dengan angkatan bersenjata profesional Rusia sebagai prajurit kontrak, tambah kementerian.
Baca juga: Ribuan Pasukan Rusia Hasil Mobilisasi Dikirim Pulang karena Tak Layak Perang
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi sebagian pasukan di Rusia pada 21 September.
Kementerian pertahanan mengatakan pada saat itu bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan kekuatan tentara tetap sekitar 300.000 orang di tengah konflik berkepanjangan dengan Ukraina, yang diluncurkan Moskow pada akhir pekan lalu. Februari.