Ini Polisi ke-2 yang Dicopot Gara-gara Gagal Tangani Tragedi Halloween Itaewon
Pemecatan Ryu ini mengikuti Kepala Polisi Yongsan Lee Im-jae yang diberhentikan sehari sebelumnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Seorang perwira polisi senior lainnya telah diberhentikan dari jabatannya saat pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) menyelidiki tanggapan terhadap tragedi kerumunan di Itaewon, Seoul, pada Sabtu lalu yang menewaskan sedikitnya 156 orang.
Selanjutnya, pada Kamis waktu setempat, kepolisian memberhentikan Inspektur Senior Ryu Mi-jin, yang bertugas memantau situasi di Itaewon.
Ia dianggap tidak mengambil tindakan khusus, meskipun ada 11 panggilan darurat yang dilakukan ke polisi beberapa jam sebelum kejadian.
Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Sabtu (5/11/2022), Badan Kepolisian Negara itu mengungkapkan pada Selasa lalu bahwa pihaknya telah menerima 11 panggilan, mulai dari sekitar empat jam sebelum krisis, memperingatkan kemungkinan adanya korban dari lonjakan kerumunan massa.
Pemecatan Ryu ini mengikuti Kepala Polisi Yongsan Lee Im-jae yang diberhentikan sehari sebelumnya.
Keduanya tetap menjadi perwira, namun telah dicopot dari jabatan mereka di kepolisian.
Selain pemecatan terhadap dua petugas itu, polisi akan melakukan penyelidikan secara resmi terhadap mereka karena melalaikan tugas.
Namun, para kritikus menunjukkan bahwa rantai komando polisi dan sistem keseluruhanlah yang memperburuk citra kepolisian Korsel akibat tragedi itu.
Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas Manajemen Bencana, Kim Sung-ho mengatakan bahwa tokoh-tokoh terkait akan 'mengambil tanggung jawab yang sah tergantung pada hasil penyelidikan'.
Baca juga: Mengapa Tragedi Halloween Itaewon Terasa Seperti Deja Vu Bagi Warga Korea Selatan?
Pernyataan ini disampaikan saat wartawan bertanya tentang pemecatan yang tampaknya merupakan upaya untuk 'mencari kambing hitam'.
Divisi investigasi khusus di bawah kepolisian mengaku akan terus melihat tanggapan polisi atas tragedi tersebut, dengan fokus pada 'apakah para pejabat telah memenuhi tanggung jawab mereka'.
Kritik juga muncul karena polisi sedang mengusut organisasinya sendiri.
Kantor kepresidenan mengatakan pada Kamis lalu bahwa tindakan lain dapat diambil jika ada keraguan terkat pengusutan ini.
"Polisi sedang menyelidiki masalah ini dengan tekad khusus untuk mengungkap kelemahan mereka sendiri," kata seorang pejabat dari Kantor Kepresidenan.