Presiden Jokowi Telepon Komisi Eropa Untuk Pastikan Hadir di KTT G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui telepon.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui telepon.
Hal itu disampaikan Presiden dalam akun twitternya @Jokowi dikutip Tribunnews, Minggu, (6/11/2022).
Dalam cuitannya Presiden menghargai dukungan Komisi Eropa terhadap Penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
"Had a good discussion over the phone with President von der Leyen @vonderleyen of European Commission. Appreciate full support of the EC on Indonesia's G20 Presidency," kata Jokowi.
Indonesia memegang Presidensi KTT G20 yang merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa tersebut.
KTT akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022.
"See you in Bali, President von der Leyen," tulis Jokowi.
Sebelumnya Pemerintah terus mempersiapkan gelaran KTT G20 yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terdapat 3 pemimpin negara yang masih menunggu konfirmasi kehadirannya di Bali.
“G20 tinggal 3 yang belum, nanti akan saya telepon mengkonfirmasi kedatangan beliau-beliau,” kata Presiden di acara Pameran Indo Defence 2022 Expo dan Forum di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu, (2/11/2022).
Presiden tidak menyebutkan siapa saja 3 pemimpin negara yang masih ditunggu konfirmasi kehadirannya itu.
Hanya saja terdapat 17-18 pemimpin negara yang telah mengkonfirmasi kehadirannya pada forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa tersebut.
Baca juga: Pastikan Pengamanan KTT G20, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Tinjau Command Center di Polda Bali
Jokowi mengatakan jumlah kehadiran pemimpin negara tersebut terbilang banyak.
“Tetapi untuk angka 17-18 itu sudah angka yang sangat banyak di dalam keadaan normal itu angka 17-18 itu banyak sekali, artinya di situasi sangat sulit sekali beliau-beliau datang itu sebuah kehormatan bagi kita,” katanya.