19 Orang Tewas Ketika Pesawat Precision Air Jatuh di Danau Victoria, Diduga karena Cuaca Buruk
Diduga insiden tersebut terjadi selama cuaca buruk yang menyelimuti wilayah tersebut sesaat sebelum pesawat mendarat di kota barat laut Bukoba.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 19 orang tewas setelah sebuah pesawat jatuh ke Danau Victoria di Tanzania.
Diduga insiden tersebut terjadi selama cuaca buruk yang menyelimuti wilayah tersebut sesaat sebelum pesawat mendarat di kota barat laut Bukoba, menurut Tanzania Broadcasting Corporation milik negara.
"Ada kecelakaan yang melibatkan pesawat Precision Air yang jatuh ke air sekitar 100 meter dari bandara," kata pejabat kepolisian setempat William Mwampaghale kepada wartawan di bandara Bukoba.
Dilansir The Guardian, Komisaris regional, Albert Chalamila, mengatakan 43 orang – 39 penumpang, dua pilot dan dua awak kabin – berada dalam penerbangan PW 494 dari ibukota keuangan negara, Dar es Salaam, ke kota tepi danau di wilayah Kagera.
“Saat kami berbicara, kami telah berhasil menyelamatkan 26 orang yang dibawa ke rumah sakit rujukan kami,” kata Chalamila, seperti dikutip Japan Times.
“Operasi penyelamatan masih berlangsung dan kami berkomunikasi dengan pilot,” katanya.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Blora Jawa Tengah, Polisi: Benar, Puing-puing Ditemukan di Desa Nginggil
Dia seraya menambahkan bahwa pesawat itu adalah ATR-42, yang diproduksi oleh perusahaan ATR Prancis-Italia yang berbasis di Toulouse.
Kedua pilot dilaporkan terluka parah.
Belum ada rincian penyebab kecelakaan yang dipublikasikan.
Anggota keluarga yang menunggu penumpang di bandara Bukoba menyaksikan kecelakaan itu.
“Kami sangat terkejut,” kata Abdul Nuri kepada BBC
“Orang-orang panik dan beberapa mulai menangis dan berteriak … Di gerbang kedatangan orang-orang juga panik – kebanyakan dari mereka menunggu untuk menyambut kerabat mereka.”
Baca juga: Berita Foto : Evakuasi Korban Pesawat Jatuh di Nepal
Nelayan diperkirakan menjadi yang pertama mencapai pesawat dan membantu beberapa penumpang melarikan diri melalui pintu belakang.
Pernyataan dari pihak Precision Air
Precision Air, maskapai penerbangan swasta terbesar Tanzania, merilis pernyataan singkat yang mengkonfirmasi insiden tersebut.
"Tim penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian dan informasi lebih lanjut akan dirilis dalam waktu dua jam," kata maskapai itu.
Rekaman video menunjukkan bagian pesawat tenggelam
Rekaman video yang disiarkan di media lokal menunjukkan pesawat itu sebagian besar tenggelam saat tim penyelamat mengarungi air untuk menyelamatkan orang-orang.
Tim penyelamat berusaha mengangkat pesawat keluar dari air menggunakan tali dan dibantu oleh derek karena penduduk setempat juga berusaha membantu dalam upaya tersebut.
Baca juga: Pesawat Penumpang Jatuh di Danau, 19 Orang Tewas, 24 Orang Selamat, TKP di Danau Victoria, Tanzania
Presiden Samia Suluhu Hassan menyampaikan belasungkawa
Presiden Samia Suluhu Hassan menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang terkena dampak kecelakaan tersebut.
"Mari kita tetap tenang sementara operasi penyelamatan berlanjut saat kita berdoa kepada Tuhan untuk membantu kita," katanya di Twitter.
Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, menyampaikan belasungkawanya, begitu pula sekretaris jenderal blok Komunitas Afrika Timur regional, Peter Mathuki.
"Hati dan doa kami untuk keluarga penumpang di pesawat yang jatuh di Danau Victoria, dengan solidaritas penuh kami kepada pemerintah & rakyat Tanzania," kata Mahamat di Twitter.
“Komunitas Afrika Timur bergabung dan mengirimkan belasungkawa kami kepada Mama Samia Suluhu Hassan, keluarga dan teman-teman dari semua yang terkena dampak kecelakaan pesawat Precision Air,” cuit Mathuki.
Berdiri sejak 1993
Baca juga: Dramatis, Penyelamatan Penumpang Pesawat yang Jatuh di Danau Victoria Tanzania
Dikutip BBC, Precision Air, yang sebagian dimiliki oleh Kenya Airways, didirikan pada tahun 1993.
Perusahaan tersebut mengoperasikan penerbangan domestik dan regional serta charter pribadi ke tujuan wisata populer seperti taman nasional Serengeti dan kepulauan Zanzibar.
Insiden itu terjadi lima tahun setelah 11 orang tewas ketika sebuah pesawat milik perusahaan safari Coastal Aviation jatuh di Tanzania utara.
Berita lain terkait pesawat jatuh
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.