Korea Utara Kecam Latihan Militer AS-Seoul, Pemerintah Kim Jong Un Janjikan Tanggapan Tanpa Ampun
Pyongyang mengecam latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai provokasi terbuka dan latihan perang berbahaya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara merilis gambar dari serentetan peluncuran rudal baru-baru ini.
Di antara foto yang dibagikan, ada penampakan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Di waktu bersamaan, Pyongyang mengecam latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai provokasi terbuka dan latihan perang berbahaya.
Staf Umum Tentara Rakyat Korea mengatakan pemerintahan Kim Jong Un akan menanggapi latihan militer Seoul dan Washington dengan langkah militer praktis berkelanjutan, tegas, dan tanpa ampun, lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Senin (7/11/2022).
Pekan lalu, Korea Utara menembakkan beberapa rudal, termasuk ICBM yang kemungkinan mengalami kegagalan, rudal jelajah, dan ratusan peluru artileri.
Aksi uji coba tersebut digelar ketika tetangga selatannya dan Gedung Putin melakukan latihan udara Vigilant Strom yang diperpanjang dari lima menjadi enam hari.
Baca juga: Korea Utara: Uji Coba Rudal adalah Latihan Serang Korea Selatan dan AS Tanpa Ampun
Ratusan pesawat tempur AS dan Korea Selatan, termasuk pengebom B-1B, ambil bagian dalam Vigilant Storm.
Ini adalah pertama kalinya B-1B terbang ke semenanjung Korea sejak Desember 2017.
Tentara Korea Utara mengatakan telah melakukan kegiatan simulasi berbagai serangan terhadap pangkalan udara dan pesawat, serta kota besar Korea Selatan, untuk "menghancurkan histeria perang musuh yang gigih," kata KCNA.
Dilansir Al Jazeera, namun tidak disebutkan apakah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengawasi latihan tersebut.
Laporan itu mengatakan Korea Utara telah menembakkan dua rudal jelajah "strategis" yang tampaknya berkemampuan nuklir pada 2 November ke arah perairan Ulsan, sebuah kota pesisir tenggara di Korea Selatan; klaim yang dikatakan pejabat di Seoul "tidak benar" dan tidak ada rudal yang dilacak di dekat sana.
Korea Utara melakukan sekitar 23 peluncuran hari itu, dengan salah satu rudal mendarat 26 kilometer (16 mil) selatan Garis Batas Utara.
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan 4 Rudal Balistik, Protes Perpanjangan Latihan Militer AS-Korsel
Lokasi tersebut berfungsi sebagai perbatasan laut tidak resmi antara kedua Korea; pertama kali terjadi sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.
Sensitif dengan latihan militer
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.