Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analisis Pakar: Mundurnya Pasukan Rusia di Kherson Tanda Putin Ubah Strategi

Pakar peperangan memberikan pandangannya mengenai mundurnya pasukan Rusia di Kota Kherson Ukraina. Menurutnya, Putin mengubah strategi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Analisis Pakar: Mundurnya Pasukan Rusia di Kherson Tanda Putin Ubah Strategi
AFP/GENYA SAVILOV
Seorang pria memegang bendera Ukraina saat orang-orang berkumpul di Lapangan Maidan untuk merayakan pembebasan Kherson, di Kyiv pada 11 November 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Pakar peperangan memberikan pandangannya mengenai mundurnya pasukan Rusia di Kota Kherson Ukraina. Menurutnya, Putin mengubah strategi. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang peneliti peperangan darat senior di Royal United Services Institute Inggris, Jack Watling, memberikan pandangannya mengenai mundurnya pasukan Rusia di Kota Kherson Ukraina.

Menurut Watling, keputusan Rusia untuk mundur dari Kherson sudah didorong oleh logika militer yang sehat, mengutip The Guardian.

Kontrol Rusia atas kota itu hanya dapat dipertahankan dengan harga yang mahal dalam hal pasukan dan material.

Secara operasional, penarikan itu akan membantu Rusia menstabilkan posisi pertahanan mereka selama musim dingin.

Secara strategis, penarikan itu merupakan kekalahan Rusia yang tidak samar-samar.

Ketika Ukraina melancarkan serangan balasannya terhadap Kherson pada akhir Agustus, militernya tahu bahwa mereka tidak memiliki kekuatan tempur untuk menyerbu kota tersebut, menurut Watling.

Baca juga: Pasukan Rusia Mundur, Warga Kherson Rayakan Kemenangan Tentara Ukraina

Namun, serangan di jembatan di atas Dnipro membatasi kemampuan Rusia untuk memasok pasukannya dengan alat berat, sementara sungai melindungi pasukan Ukraina dari serangan balik.

BERITA REKOMENDASI

Geometri medan perang itu menguntungkan Ukraina.

Meskipun begitu, Watling menyebut militer Rusia akan bisa berbenah seiring waktu. 

Setelah Rusia mencaplok wilayah itu, mundurnya pasukan pada awalnya dipandang sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan berbahaya secara politik.

Sebagai satu-satunya kota besar yang berhasil direbut secara utuh selama invasi, kehilangan Kherson dipandang luas sebagai suatu kekalahan.

Dari sudut pandang militer, kota itu juga dapat dipertahankan untuk beberapa waktu, meskipun dengan harga mahal yang harus dibayar.

Orang-orang memegang bendera Ukrania dan slogan bertuliskan 11/11/2022 - Kherson - Ukraina di Lapangan Maidan untuk merayakan pembebasan Kherson, di Kyiv pada 11 November 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 11 November bahwa Kherson adalah milik kami setelah Rusia mengumumkan penyelesaian penarikannya dari ibu kota regional, satu-satunya yang direbut Moskow dalam hampir sembilan bulan pertempuran. (Photo by Genya SAVILOV / AFP)
Orang-orang memegang bendera Ukrania dan slogan bertuliskan 11/11/2022 - Kherson - Ukraina di Lapangan Maidan untuk merayakan pembebasan Kherson, di Kyiv pada 11 November 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - (AFP/GENYA SAVILOV)

Meninggalkan Kherson berimplikasi pada strategi Rusia untuk menduduki Ukraina.

Tanpa pijakan di tepi kanan Dnipro, pasukan Rusia tidak akan mampu mengancam operasi ofensif melawan Kota Mykolaiv pada musim semi, bahkan dengan pasukan baru.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas