PM Jepang Fumio Kishida Telah Tiba di Indonesia untuk Hadiri KTT G20 di Bali
Kedatangan PM Fumio Kishida di Bali untuk menghadiri pertemuan KTT G20 di Bali yang akan berlangsung mulai Selasa (15/11/2022) besok.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Fumio Kishida telah mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali, Minggu (13/11/2022) seusai menghadiri pertemuan ASEAN + 3 di Kamboja.
Kedatangan PM Fumio Kishida di Bali untuk menghadiri pertemuan KTT G20 di Bali yang akan berlangsung mulai Selasa (15/11/2022) besok.
"Kita berharap semua sukses dan lancar dalam pertemuan G20 di Bali nanti," papar sumber Tribunnews.com, Senin (14/11/2022).
"Jepang akan bekerja sama untuk investasi dalam inovasi dan start-up, dan ditingkatkan ketahanan rantai pasok, mendukung implementasi ASEAN Kerangka Pemulihan Komprehensif," tambahnya.
Baca juga: 17 Kepala Negara Hadir di KTT G20, Presiden Jokowi: Ini Sangat Menggembirakan
Di bidang keuangan, Jepang akan berkontribusi pada diskusi tentang penguatan lebih lanjut fungsi CMIM (Chiang Mai Initiative Multilateralisation).
Jepang terus berkontribusi untuk mencapai hasil nyata tahun depan di inisiatif baru yang diusulkan oleh Jepang dalam kerangka ASEAN Plus Three tentang dampak digitalisasi keuangan dan penguatan keuangan daerah ketahanan terhadap risiko bencana alam.
Keterangan dari negara lain, banyak negara menyebut peringatan 25 tahun peluncuran ASEAN Plus Three kerja sama tahun ini, dan menegaskan bahwa mulai tahun depan dan seterusnya, mereka akan maju kerja sama lebih baik lagi berdasarkan Rencana Kerja Kerja Sama ASEAN Plus Tiga yang baru (2023-2027).
Beberapa negara menyatakan harapan mereka untuk pembentukan cadangan regional pasokan medis untuk menanggapi krisis kesehatan masyarakat di masa depan dan untuk operasionalisasi dari Pusat ASEAN untuk Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit yang Muncul (ACPHED).
Selain itu, beberapa negara menekankan pentingnya penguatan Chiang Mai Initiative, pemanfaatan lebih lanjut ASEAN Plus Three Cadangan Beras Darurat (APTERR), dan implementasi penuh dari Perjanjian RCEP, dan memperluas kerja sama ASEAN Plus Three di bidang digital.
Urusan Regional dan Internasional, Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa bersama-sama harus bergandengan tangan untuk mengatasi tantangan ke ASEAN sentralitas dan kesatuan dari dalam dan luar.
Dia kemudian membuat pernyataan berikut tentang isu-isu regional dan internasional.
Baca juga: Tiba di Bali, Presiden Jokowi Sampaikan Poin Penting KTT ASEAN di Kamboja
(1) Situasi di Ukraina Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina dan ilegal "aneksasi" melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dan melanggar hukum internasional termasuk Piagam PBB, dan menekankan bahwa setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan tidak boleh ditoleransi mana saja di dunia termasuk Asia.
Dia juga menunjukkan bahwa memelihara dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum adalah sangat diperlukan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan pembangunan yang sehat di dunia internasional masyarakat.
Perdana Menteri Kishida juga menekankan bahwa ancaman Rusia untuk menggunakan nuklir senjata sama sekali tidak dapat diterima, apalagi penggunaan senjata semacam itu.
(2) Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan serentetan rudal balistik dengan frekuensi sangat tinggi sejak bulan lalu, termasuk yang terbang di atas wilayah Jepang.
Peluncuran rudal ini merupakan langkah yang jelas dan Kementerian Luar Negeri Jepang melakukan jumpa pers dan menyebut sebagai tantangan serius bagi masyarakat internasional dan tidak dapat ditoleransi.
Dia kemudian menegaskan kembali bahwa penting bagi komunitas internasional untuk bersatu dan sepenuhnya menerapkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSCR) yang relevan untuk mencapai CVID (pembongkaran lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah) dari semuanya senjata pemusnah massal dan rudal balistik dari semua rentang Korea Utara.
Selanjutnya, Perdana Menteri Kishida meminta pengertian yang berkelanjutan dan kerja sama menuju resolusi segera dari masalah penculikan.
Negara-negara lain juga menyatakan keprihatinan tentang peluncuran rudal balistik baru-baru ini oleh Korea Utara.
Pentingnya denuklirisasi Semenanjung Korea dan implementasi penuh dari UNSCR yang relevan juga disebutkan.
(3) Situasi di Myanmar Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa Jepang sangat menyesalkan situasi yang memburuk di Myanmar dan akan melanjutkan dukungan penuhnya untuk upaya ASEAN untuk implementasi "Konsensus Lima Poin".
Sebagai penutup, Perdana Menteri Kishida menyatakan niatnya untuk memperdalam kerja sama di bawah Kerangka kerja ASEAN Plus Three dalam rangka memelihara dan memperkuat kebebasan dan keterbukaan ketertiban internasional berdasarkan aturan hukum di kawasan Asean plus 3, namun bukanlah merupakan paksaan.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.