Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudal Diduga Milik Rusia Hantam Polandia, Joe Biden Serukan Pertemuan Darurat

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyerukan pertemuan "darurat" setelah rudal diduga milik Rusia hantam Polandia.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in Rudal Diduga Milik Rusia Hantam Polandia, Joe Biden Serukan Pertemuan Darurat
AFP/OLIVER CONTRERAS
Presiden AS Joe Biden berbicara saat mengunjungi markas Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) di Washington, DC pada 29 September 2022. - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyerukan pertemuan "darurat" para pemimpin G7 dan NATO untuk membahas dugaan rudal milik Rusia menghantam Polandia. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan pertemuan "darurat" para pemimpin G7 dan NATO.

Pertemuan tersebut diserukan Joe Biden setelah rudal diduga milik Rusia menghantam Polandia.

Rudal tersebut menghantam di desa timur Polandia, Przewodow dan menewaskan dua orang.

Dikutip dari AP News, Biden yang saat ini sedang di Bali untuk mengikuti KTT G20, langsung menelepon Presiden Polandia, Andrzej Duda,Rabu pagi untuk menyatakan "belasungkawa yang mendalam" atas hilangnya nyawa.

Presiden AS berjanji "dukungan penuh AS untuk dan bantuan dengan penyelidikan Polandia," dan "menegaskan kembali komitmen kuat Amerika Serikat untuk NATO."

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Polandia mengidentifikasi rudal itu dibuat di Rusia.

Baca juga: Rudal Diduga Milik Rusia Hantam Polandia Tewaskan 2 Orang, NATO Turun Tangan

Akan tetapi, Duda mengatakan para pejabat harus berhati-hati tentang asal usul rudal tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Duda menyebut para pejabat saat ini tidak tahu pasti tentang siapa dan di mana dibuatnya.

Dia mengatakan itu "kemungkinan besar" buatan Rusia, tapi itu masih diverifikasi.

Jika rudal itu benar milik Rusia, akan menjadi pertama kalinya sejak invasi Ukraina.

NATO Turun Tangan

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Brussel, pada 22 Maret 2021.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Brussel, pada 22 Maret 2021. (François WALSCHAERTS / POOL / AFP)

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.

Baca juga: Polandia Tingkatkan Kesiapan Militer setelah 2 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Diduga dari Rusia

Dikutip dari Al Jazeera, dalam pembicaraan tersebut, ia mengatakan bahwa NATO memantau situasi dan berkonsultasi dengan sekutunya.

"Penting bahwa semua fakta ditetapkan," kata Stoltenberg melalui Twitternya.

Jika dikonfirmasi, serangan itu akan mewakili pertama kalinya rudal Rusia mendarat di negara selain Ukraina.

Jonah Hull dari Al Jazeera, melaporkan dari Kyiv, mengatakan ada kemungkinan rudal telah "meleset dari target mereka, melampaui target mereka, atau didorong keluar jalur oleh pertahanan udara Ukraina".

"Tapi saya pikir kita harus sangat, sangat berhati-hati dalam berspekulasi sampai detail serangan menjadi lebih jelas," kata Hull.

Baca juga: NATO Marah, Intelijen AS Tuduh Rusia di Balik Penembakan Rudal yang Tewaskan 2 Warga Polandia

Kementerian pertahanan Rusia dengan cepat membantah laporan tersebut, menyebutnya sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan situasi".

"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia tidak memiliki informasi tentang ledakan tersebut.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas