Infrastruktur yang Indonesia Sentris Membangun Konektivitas
Presiden Jokowi juga kerap mengingatkan dirinya, kolaborasi antar stakeholder dalam setiap program di Kementerian Perhubungan
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi selalu diingatkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar pembangunan infrastruktur difokuskan bukan hanya di Pulau Jawa, melainkan seluruh daerah di tanah air agar tercipta Indonesia sentris.
"Berkaitan dengan konektivitas itu biasanya dilengkapi dengan Indonesia sentris. Jadi kita tidak bertumpu pada pembangunan di Pulau Jawa, tetapi juga, bukan juga, tetapi memprioritaskan pembangunan di luar Pulau Jawa," kata Menhub Budi kepada Tribunnews Jumat (4/10/2024).
Presiden Jokowi juga kerap mengingatkan dirinya, kolaborasi antar stakeholder dalam setiap program di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung konektivitas sehingga berdampak baik kepada masyarakat.
Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Bangun 521 Infrastruktur Transportasi, Menhub: Tekan Disparitas Harga
Kerap kali kata Menhub Budi, Presiden Jokowi memberikan target yang perlu dicapai untuk Kemenhub beserta panduan untuk mendorong konektivitas itu terbangun di seluruh wilayah, terutama menyoal anggaran dengan memperhatikan prioritas.
"Buat prioritas sehingga tekanan pembangunan itu terjadi di berbagai tempat. Nah, itu di eksekusi. Di eksekusi dengan 10 Bali Baru, di eksekusi dengan sejumlah KEK, PSN, sehingga tugas kepada kami adalah bagaimana satu, menunjang kegiatan pariwisata, yang kedua adalah menunjang kegiatan-kegiatan ekonomi yang menjadi prioritas dari negara," ucap Menhub Budi.
"Sehingga satu sisi kita memperhatikan jangkauan di luar Jawa, yang kedua, fokus pada titik-titik yang memang bisa memberikan suatu movement atau perubahan yang besar," sambungnya.
Menhub Budi mencontohkan dukungan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan salah satu destinasi super prioritas dari Kementerian Ekonomi dan Pariwisata (Kemenparekraf) sehingga menciptakan dampak bagi masyarakat.
Destinasi super prioritas yang dimaksud antara lain Danau Toba, Sumatera Utara Candi Borobudur, Jawa Tengah Mandalika, Nusa Tenggara Barat Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur danLikupang, Sulawesi Utara.
"Kita membangun Labuan Bajo, kita membangun Toba, kita membangun Wakatobi, dan sebagainya. Itu adalah satu konsepsi yang deliver, satu sisi konektivitas, tetapi konektivitas itu menghubungkan tempat-tempat di luar Jawa, dan secara fokus itu dikembangkan," tutur dia.
Baca juga: Apa Saja Infrastruktur yang Dibangun Selama 10 Tahun Era Jokowi? Ini Jawaban Menteri Basuki
Menurut Menhub Budi, kunci sukses dari hal tersebut adalah kolaborasi baik dari kementerian terkait maupun dengan stakeholder lain. Sebab dia meyakini bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan satu pihak saja.
"Kami harus memiliki sinergi dengan kementerian PUPR, dengan kementerian-kementerian lain. Lalu, juga dengan yang namanya pelaku-pelaku, operator. Ada operator bus, ada operator kapal, ada pemain airline, dan sebagainya," jelasnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan, sederet program Parekraf yang akan tetap dilanjutkan di Pemerintah selanjutnya periode 2024-2029, yakni era Presiden Prabowo Subianto.
Program sektor parekraf yang dimaksud salah satunya adalah pengembangan di 5 destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
"Lima destinasi super prioritas kami merekomendasi untuk dilanjutkan. Diselesaikan dari segi aspek infrastrukturnya sudah hampir semua di atas 80 persen, malah ada yang sudah selesai. Tapi ada juga aspek sustainability, keberlanjutannya dan aspek quality peningkatan sistemnya," kata Sandiaga.