Terlalu Dini Tuduh Rusia, Biden 'Tunggu Hasil Penyelidikan' Serangan Rudal Polandia
Joe Biden mengatakan 'tidak mungkin' rudal yang menghantam wilayah Polandia dekat perbatasan Ukraina yang menewaskan dua orang ditembakkan oleh Rusia
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM. BALI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan 'tidak mungkin' rudal yang menghantam wilayah Polandia dekat perbatasan Ukraina yang menewaskan dua orang, ditembakkan oleh Rusia.
Ia mencatat bahwa lintasan amunisi tidak konsisten dengan serangan yang dilancarkan oleh pasukan dari negara itu.
Berbicara kepada wartawan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada Rabu pagi, setelah melakukan konsultasi awal dengan anggota NATO, Biden pun ditanya apakah 'terlalu dini untuk menyebut rudal itu ditembakkan dari Rusia'.
"Ada informasi awal yang membantahnya, saya tidak ingin mengatakan itu sampai kami benar-benar menyelidikinya, namun tidak mungkin, dalam lintasan, itu ditembakkan dari Rusia, ya kita akan lihat, kita lihat saja nanti," kata Biden.
Gedung Putih sebelumnya menyampaikan bahwa Biden telah mengadakan meja bundar 'darurat' diantara pejabat senior dari negara-negara NATO, serta Jepang, untuk membahas ledakan misterius di Przewodow, Polandia pada Selasa kemarin.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (16/11/2022), dalam pernyataan bersama setelah duduk mengadakan pembahasan, para pemimpin ini mengatakan mereka setuju untuk 'mendukung penyelidikan Polandia' atas insiden tersebut dan akan 'tetap berhubungan untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat'.
Tidak jelas tindakan apa yang nantinya akan diambil sebagai respons, karena para pejabat mengatakan hal itu akan ditentukan oleh temuan penyelidikan mereka.
Namun Polandia sebelumnya menyarankan agar dapat meminta ketentuan Pasal 4 NATO, yang mewajibkan 30 negara blok itu untuk mengadakan konsultasi jika ada anggota yang meyakini bahwa mereka berada di bawah ancaman militer atau ingin membahas 'masalah yang menarik perhatian' lainnya.
Tindakan tersebut berbeda dari Pasal 5, yakni jaminan keamanan kolektif yang memaksa semua negara NATO untuk membela anggota lainnya.
Baca juga: Ledakan Polandia Bukan dari Rudal Rusia, Temuan Awal Temukan Ini Penyebabnya
Menurut Reuters, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan 'sangat mungkin' Polandia akan segera meminta Pasal 4, meskipun penyelidik tambahan saat ini kekurangan bukti nyata yang menunjukkan siapa pihak yang bertanggung jawab di balik ledakan itu.
Beberapa jam setelah ledakan pada Selasa kemarin, militer AS mengatakan tidak dapat menguatkan klaim adanya keterlibatan Rusia.
Pernyataan ini tampaknya membantah laporan sebelumnya dari The Associated Press, mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan 'sebuah rudal Rusia telah menyerang desa Polandia'.