Profil Mahyar Tousi, Youtuber yang Dianggap Hina Batik, Anti Pemerintah Iran hingga Diancam Dibunuh
Inilah profi Mahyar Tousi, YouTuber serta pegiat sosial media di Inggris yang dianggap menghina batik.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Mahyar Tousi seorang YouTuber serta pegiat sosial media di Inggris menjadi sorotan seusai mengomentari foto beberapa tokoh di presidensi G20 di Bali.
Dalam foto yang dikomentari Mahyar Tousi, tampak Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.
Para tokoh tersebut mengenakan busana batik.
Dan Mahyar Tousi mengomentarinya dengan mempertanyakan, namun dengan kalimat yang dianggap menghina batik.
Unggahan di twitternya itu kini telah dihapus, dan berganti dengan klarifikasi serta permintaan maaf.
Lantas siapakah sosok Mahyar Tousi?
Baca juga: Buntut Youtuber Inggris Mahyar Tousi Hina Batik, Kena Sentil Robby Purba hingga Wamenparekraf RI
Mahyar Tousi dikenal sebagai YouTuber dan pegiat sosial media, banyak bersuara dalam topik politik.
Mahyar Tousi merupakan pria kelahiran Iran yang kini berdomisili di Inggris, dikutip dari Battle Of Ideas Festival.
Tousi datang ke Inggris saat masih kanak-kanak.
Diketahui dirinya dan sang ibu melakukan pelarian dari rezim Iran ke Inggris.
Hal itu pun sempat membuat Mahyar Tousi dan sang ibu menjadi pengungsi politik di Inggris.
Selama bertahun-tahun, Mahyar mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan nilai-nilai pasar bebas, kebebasan berbicara, dan orang bebas.
Misinya adalah melindungi budaya Inggris, yang memberikan kesempatan kedua baginya dan keluarganya.
Dia saat ini melakukan ini dengan menjalankan kampanye politik dan media di tingkat akar rumput. Gerakannya sebelumnya telah menarik ratusan orang Inggris yang mencintai kebebasan.
Pantauan Tribunnews, orang yang melabeli dirinya sebagai anti pemerintahan Iran tersebut memiliki 12 ribu lebih pengikut di instagramnya @mahyar_tousi.
Sementara di twitternya @MahyarTousi dirinya memiliki 144 ribu pengikut dan di YouTube memiliki 261 ribu pengikut.
Dikritik warganet
Buntut dari aksinya tersebut kini seluruh sosial media Mahyar Tousi dibanjiri kritik tajam dari warganet, terutama warganet Indonesia.
Di antaranya lewat akun instagramnya, @mahyar_tousi, tampak warganet mengeluarkan peringatan keras padanya.
Bahkan kalangan artis, politisi, hingga pejabat di Indonesia menuangkan komentarnya di akun instagram Mahyar Tousi.
Tampak artis Robby Purba, yang menuliskan,"READ MORE ijot!," lewat akunnya @robbypurba.
Kemudian Adipati Dolken yang menuliskan,"Lack of knowledge makes you lost buddy.. if you wanna mock one nation atleast read some books or maybe download google," tulisnya lewat akun instagramnya @adipati.
Ada juga eks politisi Niluh Djelantik yang menuliskan,"Ampun udah 2,000 komen, Yuk berikan penjelasan mengenai kekayaan budaya dan adat istiadat Indonesia, dari ikat, tenun hingga batik dan berbagai kerajinan tangan lainnya. Sampaikan dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang ya kesayangan. Kita adalah anak bangsa yang sopan dan elegan #kaburrrrrr," lewat akun instagramnya @niluhdjelantik.
Dan ada juga Wamenparekraf RI, Angela Tanoesoedibjo, yang memberikan komentar,"Think before you tweet!," lewat akun instagramnya @angelatanoesoedibjo.
Minta maaf
Baca juga: Ucap Permintaan Maaf, Mahyar Tousi Mengaku Diancam Pembunuhan usai Hina Kemeja Batik Delegasi G20
Mahyar Tousi akhirnya meminta maaf.
Dirinya mengatakan apa yang dia katakan soal batik adalah pelanggaran.
Dan dirinya menggaris bawahi cuitan soal pakaian batik yang dikenakan para tokoh tersebut adalah bercanda belaka.
"Once again, I apologise for any unintentional offence caused by the tweet joking about G20 leaders wearing Indonesia’s traditional clothing. Those of us in Britain making a joke about Sunak & Trudeau wearing it did not have bad intentions and were unaware of the culture," tulisnya dalam cuitannya.
(Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya, tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui soal budayanya (batik))
Bahkan Mahyar Tousi mengaku dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan akibat ulahnya tersebut.
Hal itu juga diungkap di cuitannya, lewat unggahan foto para tokoh yang mengenakan batik, yang sebelumnya berisi lelucon namun dianggap penghinaan tersebut.
"Following a number of death threats and messages from Indonesian citizens and government officials, I’d like to address this photo that was posted on social media by a lot of us in Britain that has caused offence in Indonesia… (1/3)," tulisnya.
(Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia… (1/3))
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)