Anwar Ibrahim Ditunjuk Raja Jadi PM Malaysia, Diambil Sumpah Sore Ini
Anwar Ibrahim resmi ditunjuk oleh Raja Malaysia sebagai PM Malaysia pada Kamis (24/11/2022). Anwar akan dilantik pada sore ini pukul 17.00.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah menunjuk pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia pada Kamis (24/11/2022) setelah selama lima hari penghitungan suara pemilu tidak ada yang menjadi pemenang mutlak.
Dilansir Reuters, Anwar akan diambil sumpahnya pada pukul 17.00 waktu setempat.
Sebagai informasi, pemilu yang digelar pada Sabtu minggu lalu berakhir dengan tidak adanya pemenang mutlak antara Anwar dan mantan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin.
Pada perhitungan yang dilakukan, koalisi Pakatan Harapan memperoleh kursi parlemen terbanyak yaitu 82 kursi.
Sementara koalisi pimpinan Muhyiddin Yassin, Perikatan Nasional meraih 73 kursi.
Sisanya diraih koalisi Barisan Nasional yaitu 30 kursi dan menjadikan sebagai hasil pemilu terburuk sejak koalisi ini mendominasi politik Malaysia sejak kemerdekaan pada tahun 1957.
Baca juga: Pemilu Malaysia, Anwar Ibrahim Diprediksi Kuat akan Menjadi Perdana Menteri
Menurut konstitusi Malaysia, agar ada pemenang mutlak dalam pemilu, maka partai atau koalisi memerlukan 112 kursi dari 222 kursi parlemen yang tersedia.
Sehingga partai pemenang yang meraih kursi mayoritas di parlemen-lah yang berhak untuk mengajukan nama calon PM ke raja.
Terkait tidak ada pemenang mayoritas, Muhyiddin mengklaim telah memperoleh dukungan dari dua kubu yaitu Sabah dan Sarawak dikutip dari Reuters.
Dukungan ini diklaim Muhyiddin memperoleh kursi parlemen sebanyak 101.
Namun tetap saja jumlah kursi yang diraih tidak memenuhi syarat yang dituangkan di konstitusi Malaysia.
Menanggapi hal tersebut, Raja Al-Sultan Abdullah pun memberi batas waktu kepada dua koalisi untuk membentuk mayoritas dan menyetor calon nama PM hingga Selasa (22/11/2022) siang.
Raja Al-Sultan Abdullah meminta kepada Anwar dan Muhyiddin untuk membentuk pemerintahan bersama.
Namun, Muhyiddin tidak akan bekerjasama dengan Anwar.
Muhyiddin akan bekerja bersama dengan Persatuan Malay-Muslim.
Sementara Anwar menjalankannya dengan koalisi multi-etnik.
Baca juga: Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim Optimis Bisa Bergabung dengan BN untuk Kalahkan Muhyiddin Yassin
Ketidaktentuan politik di Malaysia pun membuat Raja memanggil 30 politisi koalisi dari koalisi Barisan Nasional untuk membicarakan nama PM Malaysia yang baru pada Rabu (23/11/2022).
Akhirnya, Anwar pun dipilih menjadi PM Malaysia yang baru setelah bertemu dengan sultan dari sembilan negara bagian.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)