Militan Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia dengan Bom dan Senjata, Satu Menteri Terluka
Militan Al-Shabaab serang Hotel di Somalia dengan bom bunuh diri dan senjata untuk baku tembak. Dilaporkan satu Menteri terluka.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Militan Al-Shabaab menyerang Hotel Villa Rose, Mogadishu, Somalia, Minggu (27/11/2022) malam.
Hotel ini merupakan lokasi yang sering dikunjungi pejabat pemerintah di Ibu Kota Mogadishu, Somalia.
Militan Al-Shabaab menyerang Hotel Villa Rose menggunakan bahan peledak dan senjata.
Kelompok ini menyerbu Hotel Villa Rose yang dekat Istana Kepresidenan Somalia, menyusul bom bunuh diri di gerbang hotel pada pukul 8 malam waktu setempat.
Setidaknya Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral, Mohamed Ahmed, dilaporkan terluka.
Baca juga: Al-Shabaab Serbu Hotel di Mogadishu, Tempat Tinggal Para Pejabat Somalia
Beberapa pejabat pemerintah di Villa Rose diselamatkan setelah melarikan diri dari jendela.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Somalia, Adam Aw Hirsi, mengatakan dirinya selamat setelah ledakan teroris yang ditargetkan ke hotel, dikutip dari Al Jazeera.
Seorang saksi mata bernama Ahmed Abdullahi mengatakan, mendengar suara ledakan yang hebat, kemudian diikuti suara baku tembak yang hebat.
"Kami hanya di dalam ruangan, mendengarkan suara tembakan," kata Ahmed Abdullahi, seperti di beritakan oleh BBC Internasional.
Sebelumnya, militan Al-Shabaab pernah melakukan serangan pada 30 Oktober 2022 lalu.
Mereka melakukan dua pemboman di Ibu Kota Somalia dan menewaskan 100 orang.
Dua bulan sebelumnya pada Agustus 2022, militan Al-Shabaab menyerang hotel lain di Kota Mogadhisu dan menewaskan 21 orang.
Baca juga: Bom di Somalia: Al-Shabaab Sengaja Targetkan Kementerian Pendidikan, 120 Orang Tewas dan 320 Terluka
Tujuan Militan Al-Shabaab
Militan Al-Shabaab adalah kelompok bersenjata sekutu al-Qaeda yang berperang di Somalia selama lebih dari satu dekade.
Kelompok ini berusaha menggulingkan pemerintah pusat Somalia dan menetapkan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat terhadap hukum Islam.
Militan Al-Shabaab menggunakan kampanye pengeboman dan sasarannya termasuk instalasi militer serta hotel, pusat perbelanjaan, dan area lalu lintas yang sibuk, seperti diberitakan Al Jazeera.
Pejuangnya diusir dari Mogadishu pada tahun 2011 oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Namun, Militan Al-Shabaab masih menguasai petak-petak pedesaan Somalia dan telah meningkatkan serangan sejak Presiden Mohamud menjabat Mei lalu dan menjanjikan perang habis-habisan terhadap militan Al-Shabaab.
Presiden Mohamud, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sekutu milisi lokal, telah melancarkan serangan terhadap Militan Al-Shabaab, meskipun hasilnya masih belum maksimal.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik di Somalia