PM Rishi Sunak: Era Keemasan Hubungan Inggris-China Telah Berakhir
Sunak sebelumnya telah berjanji untuk menutup semua Institut Konfusius, yang mempromosikan budaya dan bahasa China
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya bahwa era keemasan hubungan London dan Beijing telah berakhir.
Sunak menambahkan, China telah menimbulkan tantangan "sistemik" terhadap nilai-nilai dan kepentingan Inggris ketika pemerintahnya mengutuk Beijing setelah seorang jurnalis lembaga penyiaran umum Britania Raya, BBC, dipukuli saat meliput protes di Shanghai.
Dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya, Sunak mengungkapkan berakhirnya era keemasan hubungan Inggris dengan China bersamaan dengan gagasan naif bahwa perdagangan secara otomatis akan mengarah pada reformasi sosial dan politik.
Baca juga: Populer Internasional: Wali Kota Kyiv Tanggapi Kritikan Zelensky | Inggris Kirim Rudal ke Ukraina
"Akibatnya, Inggris perlu mengembangkan pendekatan kami ke China. Beijing secara sadar bersaing untuk mendapatkan pengaruh global dengan menggunakan semua tuas kekuasaan negara," katanya dalam pidato di Perjamuan Walikota di London.
“Mari kita perjelas, apa yang disebut 'era emas' telah berakhir, bersama dengan gagasan naif bahwa perdagangan akan mengarah pada reformasi sosial dan politik,” kata Sunak, yang dikutip dari Al Jazeera.
Pemerintahannya akan memperdalam hubungan perdagangan dan keamanan dengan sekutu Indo-Pasifik, katanya seraya mengatakan, ekonomi dan keamanan tidak dapat dipisahkan di kawasan tersebut.
Beberapa orang di Partai Konservatif yang dipimpin Sunak mengkritik perdana menteri, menganggapnya kurang hawkish di China dibandingkan pendahulunya Liz Truss.
Baca juga: Kunjungi Kiev PM Inggris Rishi Sunak Dukung Penuh Ukraina, Janjikan SIstem Pertahanan Udara
Juru bicara urusan luar negeri Partai Buruh, David Lammy, menggambarkan pidato Sunak sebagai setipis bubur.
“Semua itu menunjukkan bahwa sekali lagi pemerintah Konservatif membalikkan retorikanya terhadap China,” kata Lammy.
Sunak dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 bulan ini di Bali, namun rencana itu gagal.
Pekan lalu, Inggris melarang kamera keamanan buatan China beredar di gedung-gedung pemerintahannya. Sunak sebelumnya telah berjanji untuk menutup semua Institut Konfusius, yang mempromosikan budaya dan bahasa China yang sebagian didanai oleh pemerintah Beijing.
Perdana Menteri Inggris juga mengatakan dia akan memimpin aliansi internasional melawan ancaman dunia maya China, dan membantu perusahaan dan universitas Inggris melawan mata-mata China.
“Kami menyadari China menimbulkan tantangan sistemik terhadap nilai dan kepentingan kami, tantangan yang tumbuh semakin akut saat bergerak menuju otoritarianisme yang lebih besar,” katanya.
Baca juga: Justin Trudeau, Rishi Sunak Hingga Erdogan Terbalik Pakai Pin Logo G20 Saat Salaman dengan Jokowi
Penyerang Wartawan BBC dalam Protes Covid-19 di China
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.