Sekretaris Jenderal NATO Dukung Ukraina Gabung NATO setelah Perang dengan Rusia Selesai
Sekretaris Jenderal NATO mendukung Ukraina bergabung dengan NATO setelah perang dengan Rusia selesai. NATO saat ini mempertahankan bantuan ke Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan kembali komitmen NATO untuk Ukraina, Selasa (29/11/2022).
Jens Stoltenberg mengatakan negara yang dilanda perang suatu hari akan menjadi anggota NATO.
Pernyataannya disampaikan saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan anggota NATO berkumpul di Rumania untuk menggalang dukungan bagi Ukraina.
"Pintu NATO terbuka," kata Stoltenberg.
“Rusia tidak memiliki hak veto terhadap negara-negara yang bergabung," katanya mengacu pada masuknya Makedonia Utara dan Montenegro baru-baru ini ke NATO.
Baca juga: Uni Eropa Masih Gagal Sepakat Batasan Harga Jual Minyak Mentah Rusia
Selain itu, ia juga membahas Finlandia dan Swedia yang mengajukan keanggotaan NATO pada April 2022.
“Kami mendukung itu juga, pada keanggotaan untuk Ukraina,” kata mantan perdana menteri Norwegia itu.
“Pada saat yang sama, fokus utama sekarang adalah mendukung Ukraina, memastikan bahwa Presiden Putin tidak menang, tetapi Ukraina menang sebagai negara berdaulat di Eropa.”
Intinya, Jens Stoltenberg mengulangi sumpah yang dibuat oleh NATO di Bucharest pada tahun 2008, bahwa Ukraina dan Georgia akan bergabung dengan NATO suatu hari nanti, seperti diberitakan The Irish Time.
Beberapa pejabat dan analis percaya langkah ini ikut bertanggung jawab atas perang yang diluncurkan Rusia di Ukraina pada bulan Februari.
“Presiden Putin tidak dapat menyangkal negara berdaulat untuk membuat keputusan berdaulat mereka sendiri yang bukan merupakan ancaman bagi Rusia,” katanya.
“Saya pikir yang dia takuti adalah demokrasi dan kebebasan, dan itulah tantangan utama baginya.”
Meski demikian, Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.
Baca juga: Ilmuwan Perancis Hidupkan Virus Zombie yang Terkubur di Danau Beku Siberia Rusia
NATO akan pertahankan bantuan ke Ukraina
Selama pertemuan dua hari, Blinken akan mengumumkan bantuan besar AS untuk jaringan energi Ukraina, kata pejabat AS.
Jaringan Ukraina telah digempur sejak awal Oktober oleh serangan Rusia yang ditargetkan sebagai kampanye Rusia untuk mempersenjatai musim dingin yang akan datang.
"Kita semua membayar harga untuk perang Rusia melawan Ukraina. Tapi harga yang kita bayar adalah uang," kata Jens Stoltenberg, Selasa (29/11/2022), seperti di beritakan oleh CTV News.
"Sedangkan harga yang dibayar Ukraina adalah harga yang harus dibayar dengan darah."
Pertemuan di Rumania ini kemungkinan akan melihat NATO membuat janji baru dukungan tidak mematikan ke Ukraina.
Baca juga: Rusia Tunda Bahas Pengendalian Senjata Nuklir di Mesir, AS Kecewa Berat
NATO akan memberikan bantuan bahan bakar, generator, pasokan medis, peralatan musim dingin dan perangkat pengacau drone ke Ukraina.
Sekutu NATO juga kemungkinan akan mengumumkan pasokan baru peralatan militer untuk Ukraina, terutama sistem pertahanan udara yang sangat dicari Kyiv untuk melindungi langitnya.
Namun, NATO sebagai sebuah organisasi masih menghindari agar terseret ke dalam perang yang lebih luas dengan Rusia yang bersenjata nuklir.
Para menteri anggota NATO akan mengadakan jamuan makan malam dengan mitra Ukraina, Dmytro Kuleba, Selasa (29/11/2022) malam.
Pada Rabu (30/11/2022), NATO juga akan membahas cara untuk meningkatkan dukungan bagi mitra yang menurut para pejabat menghadapi tekanan Rusia, yaitu Bosnia, Georgia, dan Moldova.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina