Ukraina Dapat Kiriman Lebih Banyak Senjata Era Soviet dari Anggota NATO
Slovakia memiliki catatan mengirimkan perangkat keras militer usang ke Ukraina sambil menerima pengganti yang kompatibel dari NATO.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BRATISLAVA - Slovakia telah mengirim puluhan kendaraan tempur infanteri BMP-1 ke Ukraina dengan imbalan pengiriman lapis baja yang dijanjikan dari Jerman.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Pertahanan Slovakia, Jaroslav Nad.
Perlu diketahui, Slovakia memiliki catatan mengirimkan perangkat keras militer usang ke Ukraina sambil menerima pengganti yang kompatibel dari NATO.
"Kedua negara menyepakati pertukaran senjata pada musim panas," cuit Nad di akun Twitter miliknya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-280: NATO Pastikan Masukkan Ukraina ke Aliansi dan Kirim Bantuan
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (30/11/2022), Slovakia akan mendapatkan 15 tank tempur Leopard 2A4 yang dirombak, lengkap dengan amunisi, suku cadang dan pelatihan, sebagai ganti perangkat keras era Soviet yang disumbangkannya ke Ukraina.
Saat ini Slovakia telah memenuhi bagian dari tawar menawar yang diharapkan akan mendatangkan tank Jerman yang diperkirakan mulai tiba paling cepat pada bulan depan dan kesepakatan pun akan selesai sepanjang 2023.
"Tank macan tutul akan secara signifikan memperkuat kemampuan Slovakia dan membantunya membangun brigade mekanik berat berstandar NATO," tegas Nad.
Nad pun berterima kasih kepada mitranya dari Jerman, Menteri Pertahanan Christine Lambrecht, untuk 'kerja sama yang luar biasa' dalam sebuah cuitannya di Twitter, yang mengumumkan skema tersebut pada Selasa kemarin.
Slovakia, sebagai bagian dari Cekoslowakia, merupakan mantan anggota Pakta Warsawa yang bergabung dengan NATO pada 2004.
Negara itu sebelumnya mengirimkan beberapa perangkat keras militer lainnya ke Ukraina dengan imbalan penggantian dari negara Barat.
Pada April lalu, Perdana Menteri (PM) Slovakia Eduard Heger mengumumkan akan memberikan sistem pertahanan udara S-300 era Soviet ke Ukraina, setelah militer Slovakia mengerahkan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) dengan bantuan pasukan Jerman dan Belanda.
Negara-negara NATO telah mempersenjatai dan melatih pasukan Ukraina sejak berlangsungnya kudeta di Ukraina pada 2014.
Bantuan itu secara dramatis ditingkatkan menjelang serangan Rusia di Ukraina, yang diklaim AS dan sekutunya sebagai tindakan yang tidak beralasan.
Baca juga: Rusia Tunda Bahas Pengendalian Senjata Nuklir di Mesir, AS Kecewa Berat
Penarikan besar-besaran senjata dan amunisi dilaporkan telah menghabiskan persediaan negara-negara sponsor.
Menurut laporan The New York Times pada minggu lalu, 20 dari 30 anggota NATO 'disadap' dalam hal peralatan yang dapat mereka kirimkan ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Senin lalu bahwa para pendukung negaranya 'harus memikirkan bagaimana Ukraina akan bertempur di pertempuran besok' dan 'memulai produksi senjata yang diperlukan hari ini'.
Ia mengklaim bahwa strategi ini akan memungkinkan Ukraina untuk menang di medan perang.