Setelah Ukraina, Menlu Rusia Tuduh Amerika dan Sekutu Kini Mulai Provokasi di Laut China Selatan
Rusia menuduh NATO mengobarkan ketegangan di Laut China Selatan dengan cara yang menimbulkan risiko bagi Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
"Dan tidak hanya dengan menyediakan senjata tetapi juga dengan melatih personel. Anda melatih militer mereka di wilayah Anda, di wilayah Inggris, Jerman, Italia, dan negara lain."
Lavrov mengatakan rentetan serangan rudal Rusia dimaksudkan untuk "melumpuhkan fasilitas energi yang memungkinkan Anda terus memompa senjata mematikan ke Ukraina untuk membunuh Rusia."
"Infrastruktur yang menjadi sasaran serangan itu digunakan untuk memastikan potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina dan batalyon nasionalis," kata Lavrov.
Ukraina dan Barat menuduh Rusia menargetkan infrastruktur sipil utama untuk menekan moral dan memaksa Ukraina melakukan pembicaraan damai dengan syarat Moskow.
Lavrov bersikeras Moskow tetap terbuka untuk pembicaraan yang akan mengakhiri konflik.
"Kami tidak pernah meminta pembicaraan tetapi selalu mengatakan siap mendengarkan mereka yang tertarik dengan penyelesaian yang dirundingkan," kata Lavrov.
Kremlin mendesak Ukraina mengakui Krimea yang dianeksasi Moskow dari Ukraina tahun 2014 sebagai bagian dari Rusia, dan mengakui perolehan wilayah lain yang telah dilakukan Rusia sejak mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Sumber: Straits Times/AP/Kompas.TV