Hamas Gunakan Rudal Panggul SA-7 Hadapi Jet-jet Tempur Israel di Jalur Gaza
Petempur Hamas dari Brigade El-Qassam menggunakan rudal panggul darat ke udara SA-7 menghadapi serangan udara pesawat tempur Israel ke Jalu Gaza.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, JALUR GAZA – Sayap militer kelompok Hamas Palestina, Brigade Ezzeddine Al-Qassam, menerbitkan rekaman video menunjukkan petempurnya menggunakan rudal darat ke udara, melawan serangan udara Israel.
Pesawat-pesawat tempur Israel diluncurkan, pada Minggu (4/12/2022) subuh ke beberapa lokasi di Jalur Gaza.
Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di situs Qadisiyah – sebuah situs perlawanan di sebelah barat Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga menyerang ladang pertanian di distrik timur Rafah, di Jalur Gaza selatan, sebelum serangan udara baru menyerang timur Khan Yunis.
Kelompok perlawanan Palestina mengerahkan sistem pertahanan udaranya melawan jet-jet tempur Israel yang beterbangan di langit Jalur Gaza. Selain Meriam anti-pesawat, mereka menggunakan rudal darat ke udara SA-7.
Baca juga: Militer Israel Bunuh 2 Warga Palestina dalam Serangan di Kamp Pengungsi Jenin Tepi Barat
Baca juga: Jihad Islam Tembakkan Roket ke Yerusalem dari Jalur Gaza
Baca juga: Bagaimana Cara Hamas Bertahan dalam Konflik Berkepanjangan di Jalur Gaza?
Bersamaan dengan serangan udara Israel itu, sirene peringatan terdengar di permukiman di sekitar Jalur Gaza.
Pasukan Pendudukan Israel mengklaim serangan udara mereka menargetkan pusat pembuatan roket, dan sebuah terowongan.
Media Israel mengklaim Sabtu malam sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju wilayah pendudukan Palestina.
Roket tersebut, menurut media, mendarat di daerah terpencil, tanpa ada korban luka yang dilaporkan dari pihak Israel.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza untuk pertama kalinya dalam sebulan dan untuk kedua kalinya sejak akhir babak terakhir agresi di Gaza.
Perlawanan Palestina pada Agustus mulai menanggapi agresi pendudukan Israel di Jalur Gaza dengan meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Palestina.
Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, mengumumkan kesyahidan Taiseer Al-Jaabari, seorang komandan militer di Jalur Gaza utara.
Tak lama kemudian, semua faksi perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan mengutuk agresi pendudukan Israel dan pembunuhan tokoh dan pemimpin perlawanan, serta memperkuat persatuan perlawanan terhadap agresor Israel.
Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, mulai menanggapi agresi yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza, yang telah membunuh lebih dari selusin warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.