Vladimir Putin Alihkan Strategi Perang, Kerahkan Hacker untuk Serang Fasilitas Pemerintahan Ukraina
Tak hanya mengincar fasilitas pemerintahan menurut laporan Microsoft, Rusia juga mengincar rantai pasokan senjata militer Ukraina
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
![Vladimir Putin Alihkan Strategi Perang, Kerahkan Hacker untuk Serang Fasilitas Pemerintahan Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-rusia-vladimir-putin-261122.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEW.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin diam-diam menerjunkan beberapa hacker kondang asal negaranya untuk menyerang fasilitas pemerintahan Ukraina, aksi tersebut terungkap oleh Microsoft Corporation setelah raksasa teknologi asal AS itu mengelar penyelidikan.
Dalam laporan analisis yang dirilis Microsoft terlihat dengan jelas apabila Rusia telah melakukan serangan siber yang terkoordinasi dengan tembakan rudal untuk menghancurkan infrastruktur vital di Ukraina.
Mundurnya performa tentara Rusia di medan perang dalam melawan militer Ukraina selama belakangan terakhir, hingga memicu pembengkakan pengeluaran bagi pemerintah Moskow. Diperkirakan menjadi penyebab mengapa pemerintah Rusia mulai mengalihkan strategi perangnya dari serangan darat menjadi serangan siber.
Baca juga: Hari Ini Negara G7 dan EU Mulai Batasi Harga Minyak Rusia US$ 60 per Barel
Tak hanya mengincar fasilitas pemerintahan, menurut laporan Microsoft yang ditulis oleh General Manager Digital Threat Analysis Center Microsoft Clint Watts, serangan hacker yang dilakukan Rusia juga mengincar rantai pasokan senjata militer serta jaringan organisasi energi, air, dan infrastruktur penting lainnya di Ukraina.
"Hacker Rusia diam-diam telah mengumpulkan data rute distribusi dan operasi logistik untuk mendukung serangan di masa depan," jelas Microsoft.
Dengan memanfaatkan malware Wiper atau pemrograman yang dapat menghapus data secara permanen. Microsoft mengungkap bahwa Rusia setidaknya telah melakukan serangan sekitar 55 persen sejak Februari 2022.
Tekanan ini lantas makin memperburuk kondisi Ukraina, mengingat sebelumnya sejumlah kota di negara ini telah hancur akibat digempur serangan rudal Rusia hingga memicu kelumpuhan aliran listrik dan pasokan air ke warga sipil di seluruh Ukraina.
Khawatir apabila serangan siber Rusia kian mengganas, Microsoft kini mulai aktif menyerukan peringatan atas meluasnya serangan siber Rusia. Terlebih para hacker kebanggan Rusia dilaporkan tengah berencana mengeksploitasi tensi krisis energi di Eropa dengan memanfaatkan sentimen anti-imigran
Baca juga: Rusia Sebut Badan HAM PBB Abaikan Pelecehan Terhadap Wanita Ukraina di Negara Uni Eropa
Selain itu Microsoft turut menawarkan metodologi untuk melawan ancaman digital, salah satunya dengan membangun pendekatan "four ds" untuk melawan aktivitas cyber dan pengaruh yang berbahaya dari sinyal musuh.
Sebagai informasi serangan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Rusia, sebelumnya pada Oktober lalu operator militer Rusia diketahui telah menggelar serangan siber ke Polandia, dengan menargetkan fasilitas logistik untuk pengiriman bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina.
Meski serangan siber Rusia sulit untuk dimusnahkan karena tak terlihat secara kasat mata, namun Microsoft mengungkap setidaknya perusahaan beserta ahli keamanan siber AS telah berhasil menggagalkan 80 persen dari serangan siber.