Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Heinrich XIII? Bangsawan yang Jadi Sorotan di Tengah Dugaan Kudeta Jerman

Dugaan kudeta tengah memanas di Jerman. Heinrich XIII, yang merupakan keturunan kerajaan Jerman tahun 1900-an lalu, diduga berusaha memimpin kembali.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Siapa Heinrich XIII? Bangsawan yang Jadi Sorotan di Tengah Dugaan Kudeta Jerman
BORIS ROESSLER / DPA / AFP
Pasukan polisi khusus Jerman menahan Heinrich XIII Prinz Reuss setelah menggeledah sebuah rumah di Frankfurt/Main, Jerman barat, pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari penggerebekan dini hari secara nasional terhadap anggota "kelompok teror" sayap kanan yang diduga merencanakan serangan terhadap parlemen. Lebih dari 3.000 petugas termasuk unit elit anti-teror mengambil bagian dalam penggerebekan dini hari itu dan menggeledah lebih dari 130 properti, yang digambarkan oleh media Jerman sebagai salah satu tindakan polisi terbesar yang pernah ada di negara itu. Penggerebekan itu menargetkan tersangka anggota gerakan "Citizens of the Reich" (Reichsbuerger) yang dicurigai "telah membuat persiapan konkret untuk memaksa masuk ke parlemen Jerman dengan kekerasan dengan kelompok bersenjata kecil", kata jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan. 

TRIBUNNEWS.COM - Heinrich XIII Pangeran Reuss adalah salah satu keturunan terakhir dari sebuah dinasti yang pernah memerintah sebagian besar Jerman Timur sebelum tahun 1900-an.

Heinrich XIII diduga ingin menjadi pemimpin baru Jerman lewat kudeta kekerasan untuk menggulingkan demokrasi.

Dilansir Independent, pria berusia 71 tahun itu adalah salah satu dari 25 anggota dan pendukung kelompok sayap kanan yang merencanakan dugaan kudeta.

25 orang tersebut ditangkap pada Rabu (7/12/2022) pagi melalui penggerebekan nasional, menurut pihak berwenang.

Heinrich XIII, yang merupakan seorang pengembang real estat, selama bertahun-tahun menyebarkan teori bahwa kehidupan di dunia lebih baik dengan berada di bawah monarki.

Heinrich XIII berasal dari House of Reuss, yang selama berabad-abad menguasai sebagian negara bagian Thueringen saat ini hingga revolusi Jerman tahun 1918 yang mengarah pada pendirian Republik Weimar.

Baca juga: Rusia Bantah Terlibat Upaya Kudeta di Jerman: Itu Masalah Internal Jerman, Bukan Rusia

Baik House of Reuss maupun Kantor Pangeran Reuss belum berkomentar soal penangkapan Heinrich XIII.

Berita Rekomendasi

Heinrich XIII pernah mengatakan dalam pidato tahun 2019 di World Web Forum bahwa di kerajaan Reuss, orang menjalani "kehidupan bahagia".

Sebab, menurutnya, tarif pajak hanya 10 persen dan strukturnya "terus terang dan transparan".

Heinrich XIII menggambarkan dirinya dapat menyatukan pemikiran progresif untuk memberdayakan perubahan radikal yang positif.

"Jika semuanya tidak berjalan dengan baik, kamu datang saja ke pangeran," kata Heinrich.

"Siapa yang harus kamu tuju hari ini? Anggota parlemen? Tingkat lokal? federal atau UE? Semoga beruntung!"

Pasukan polisi khusus Jerman menahan Heinrich XIII Prinz Reuss (kanan) di dalam mobil polisi setelah menggeledah sebuah rumah di Frankfurt/Main, Jerman barat, pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari penggerebekan dini hari nasional terhadap anggota
Pasukan polisi khusus Jerman menahan Heinrich XIII Prinz Reuss (kanan) di dalam mobil polisi setelah menggeledah sebuah rumah di Frankfurt/Main, Jerman barat, pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari penggerebekan dini hari nasional terhadap anggota "kelompok teror sayap kanan" yang dicurigai merencanakan serangan ke parlemen. Lebih dari 3.000 petugas termasuk unit elit anti-teror mengambil bagian dalam penggerebekan dini hari dan menggeledah lebih dari 130 properti, yang digambarkan oleh media Jerman sebagai salah satu tindakan polisi terbesar yang pernah ada di negara itu. Penggerebekan itu menargetkan tersangka anggota gerakan "Citizens of the Reich" (Reichsbuerger) yang dicurigai "telah membuat persiapan konkret untuk memaksa masuk ke parlemen Jerman dengan kekerasan dengan kelompok bersenjata kecil", kata jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan. (BORIS ROESSLER / DPA / AFP)

Baca juga: Dinas Keamanan Jerman Klaim Gagalkan Kudeta Ala Reich Jerman 1871

Dalam pidatonya, yang dibumbui dengan konspirasi anti-Semit, Heinrich XIII mengatakan bahwa Jerman telah menjadi negara bawahan sejak Perang Dunia II.

Maka Jerman perlu mendapatkan kembali kedaulatannya melalui kesepakatan damai.

Ia mengatakan monarki di seluruh dunia termasuk Prancis telah digulingkan karena campur tangan kekuatan asing yang ingin membangun struktur perusahaan untuk mengejar keuntungan.

Akibatnya, rakyat menderita, katanya.

Semenara itu, jaksa mengatakan pada hari Rabu Heinrich telah menghubungi perwakilan Rusia, yang dianggap sebagai kontak utama untuk menetapkan tatanan barunya.

Tetapi Kremlin membantah keterlibatan Rusia dalam dugaan kudeta tersebut.

Heinrich ditangkap di rumahnya di Frankfurt, dipimpin oleh polisi berbaju balaclava dengan borgol.

Ia mengenakan celana korduroi berwarna mustard dan jaket bermotif tartan, dengan rambut abu-abu panjang.

Polisi juga menggeledah pondok berburunya di Thueringen, di mana dia diduga menimbun senjata, menurut surat kabar Ostthueringer.

Negara bagian di Jerman timur dikenal dengan kekuatan sayap kanan yang masih bertahan lama di sana.

Kantor kejaksaan federal menolak mengomentari laporan tersebut, mengatakan hanya ada penggerebekan di daerah itu.

Mereka juga menolak berkomentar tentang bagaimana, jika benar, Heinrich terlibat dalam gerakan sayap kanan "Reichsbuerger".

Kelompok Reichsbuerger menyangkal keberadaan negara Jerman modern.

Pasukan polisi khusus Jerman menahan Heinrich XIII Prinz Reuss setelah menggeledah sebuah rumah di Frankfurt/Main, Jerman barat, pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari penggerebekan dini hari secara nasional terhadap anggota
Pasukan polisi khusus Jerman menahan Heinrich XIII Prinz Reuss setelah menggeledah sebuah rumah di Frankfurt/Main, Jerman barat, pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari penggerebekan dini hari secara nasional terhadap anggota "kelompok teror" sayap kanan yang diduga merencanakan serangan terhadap parlemen. (BORIS ROESSLER / DPA / AFP)

Baca juga: Jerman Tangkap 25 Orang Terkait Upaya Kudeta di Berlin, Termasuk Militer dan Kelompok Sayap Kanan

Dinasti Reuss menamai semua anak laki-lakinya Heinrich atau Henry setelah akhir abad ke-12.

Pemberian nama itu untuk menghormati Henry IV, Kaisar Romawi Suci, yang mewariskan kepada mereka perkebunan Weida dan Gera.

Perkebunan itu sekarang terletak di negara bagian Thueringen.

Meskipun secara resmi tidak ada lagi pangeran dan putri di Jerman, beberapa keturunan seperti Heinrich terus menggunakan gelar tersebut.

Heinrich menamai perusahaan real estat dan jasa keuangannya, yang berbasis di Frankfurt, "Buero Prinz Reuss".

House of Reuss saat ini dipimpin oleh Heinrich XIV yang tinggal di Austria.

Heinrich XIV sebelumnya telah menjauhkan diri dari Heinrich XIII.

Ia menyebut Heinrich XIII sebagai orang bingung yang menjajakan teori konspirasi, menurut media lokal.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas