Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Tanker Macet di Turki Makin Bertambah, Sanksi Barat Atas Minyak Rusia Tuai Kecaman

Diperkirakan jutaan barel minyak per hari bergerak ke selatan dari pelabuhan Rusia melalui Selat Bosporus dan Dardanella menuju ke Mediterania.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kapal Tanker Macet di Turki Makin Bertambah, Sanksi Barat Atas Minyak Rusia Tuai Kecaman
REUTERS/Umit Bektas
Kapal komersial, termasuk tanker minyak, menunggu di pelabuhan di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos dekat Istanbul, Turki, 9 Desember 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Turki harus menghadapi dampak dari rencana internasional yang kompleks untuk menghukum Rusia melalui batas harga minyak Moskow, karena jumlah kapal tanker yang menunggu untuk keluar dari Laut Hitam melalui selat Turki terus meningkat pada Jumat (9/12/2022).

Negara itu telah menolak untuk membatalkan aturan inspeksi asuransi baru yang diterapkan pada awal bulan ini, meskipun ada tekanan dari pejabat Barat selama berhari-hari.

Agen pelayaran Tribeca pada Jumat mengungkapkan, sebanyak 28 kapal tanker minyak mengatre untuk meninggalkan selat Bosporus dan Dardanella yang terletak di Turki.

Tumpukan kapal menciptakan kegelisahan yang tumbuh di pasar minyak dan kapal tanker. Diperkirakan jutaan barel minyak per hari bergerak ke selatan dari pelabuhan Rusia melalui Selat Bosporus dan Dardanella di Turki menuju ke Mediterania.

Baca juga: Abaikan Keputusan Negara Barat, China Beli Minyak Rusia di Atas Batas Ketentuan G7 

Negara-negara Group of Seven (G7), Uni Eropa, dan Australia setuju untuk melarang penyedia layanan pengiriman, seperti perusahaan asuransi, membantu ekspor minyak Rusia kecuali jika dijual dengan harga rendah, atau sesuai dengan batas harga yang berlaku, yang bertujuan untuk merampas pendapatan masa perang Moskow.

Otoritas maritim Turki mengatakan akan terus mencegah keberangkatan kapal tanker minyak perairannya yang tidak memiliki surat asuransi yang sesuai.

Sementara perusahaan asuransi Barat mengatakan mereka tidak dapat memberikan dokumen yang diminta Turki karena hal itu dapat membuat mereka terkena sanksi, jika diketahui bahwa kargo minyak yang mereka tanggung dijual dengan harga yang melebihi batas harga.

BERITA REKOMENDASI

Otoritas Turki mengatakan, jika terjadi kecelakaan yang melibatkan kapal yang melanggar sanksi, kemungkinan kerusakan tidak akan ditanggung oleh dana tumpahan minyak internasional.

"(Tidak mungkin bagi kami untuk mengambil risiko bahwa perusahaan asuransi tidak akan memenuhi tanggung jawab ganti ruginya," kata otoritas negara itu, yang dikutip dari Reuters.

Otoritas Turki menambahkan, Ankara sedang melanjutkan pembicaraan dengan negara lain dan perusahaan asuransi mengenai masalah ini.

Sebagian besar kapal yang menunggu di dekat selat adalah kapal-kapal Uni Eropa, dengan sebagian besar minyak ditujukan ke pelabuhan-pelabuhan Uni Eropa, menurut keterangan otoritas Turki.

Otoritas Turki mengatakan Ankara memiliki rencana untuk memindahkan delapan kapal tanker, yang tidak memiliki asuransi Protection & Indemnity (P&I), yang menunggu di laut Marmara untuk menyeberangi Selat Dardanella dari perairannya.

Kapal tanker ini akan dikawal untuk menyeberangi Selat Dardanella di bawah tindakan tambahan, setelah selat itu ditutup untuk lalu lintas maritim, kata otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan.

Sebuah sumber pelayaran mengatakan, empat kapal tanker yang menunggu untuk menyeberangi Selat Dardanella dijadwalkan berangkat hari ini, Sabtu (10/12/2022), dengan pengawalan kapal tunda (tugboat).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas