Duta Besar UE Setujui Paket Sanksi ke-9 pada Rusia, Targetkan Pejabat, Militer, dan Bank
Duta Besar UE menyetujui paket sanksi ke-9 pada Rusia. Sanksi ini menargetkan pejabat, militer, dan Bank. Vladimir Putin termasuk dalam daftar.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) menyetujui paket sanksi kesembilan terhadap Rusia.
"Duta Besar pada prinsipnya menyetujui paket sanksi terhadap Rusia sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan UE untuk Ukraina," kata Kepresidenan Republik Ceko di Dewan Eropa, Kamis (15/12/2022).
Paket sanksi itu akan dikonfirmasi melalui prosedur tertulis pada Jumat (16/12/2022).
Menurut usulan Komisi Eropa, paket sanksi kesembilan harus mencakup hingga 200 individu, perusahaan, dan organisasi.
Termasuk tiga lembaga penting Rusia, yaitu bank, perusahaan pertahanan, dan pertambangan.
Baca juga: Ukraina Klaim Temukan Sel Anak-anak di Ruang Penyiksaan yang Dibuat Rusia
Entitas Rusia yang terancam sanksi UE
UE juga bermaksud untuk melarang penyiaran empat saluran TV Rusia dan membatasi ekspor teknologi dan komponen yang diperlukan untuk memproduksi drone ke Rusia, seperti diberitakan TASS.
Proposal Komisi Eropa yang dirilis minggu lalu, merencanakan 200 individu dan entitas Rusia lainnya akan terkena pembekuan aset dan larangan bepergian.
Mereka akan bergabung dengan 1.241 individu dan 118 entitas yang sudah masuk daftar hitam.
Sanksi itu menargetkan industri pertahanan Rusia, bank Rusia, dan sektor pertambangan.
Tiga bank tersebut yaitu Bank Pembangunan Regional Rusia, Bank Kredit Moskow, dan Bank Dalnevostochny.
UE juga merencanakan kontrol ekspor pada produk-produk Rusia seperti bahan kimia, peralatan navigasi, empat outlet media Rusia, elektronik, dan komponen TI yang dapat digunakan oleh angkatan bersenjata, serta drone.
Baca juga: AS akan Latih 800 Tentara Ukraina per Bulan di Jerman, Fokus pada Infanteri Darat dan Artileri
Individu Rusia yang terancam sanksi UE
Individu Rusia yang terancam sanksi UE termasuk menteri pemerintah, anggota parlemen, gubernur daerah, partai politik, dan angkatan bersenjata.
Di antaranya, anggota keluarga dan rekan Yury Kovalchuk, kenalan lama Presiden Vladimir Putin, serta kepala Chechnya Ramzan Kadyrov, menurut salah satu dokumen.
Sanksi UE juga berlaku bagi Valentina Tereshkova (astronot wanita pertama) dan Nikita Mikhalkov (aktris pemenang Oscar), seperti disebutkan oleh BNN Bloomberg.
Sementara itu, jajaran militer yang terkena sanksi yaitu personel militer yang terlibat dalam unit perencanaan rudal, hakim pengadilan konstitusional, pembantu ekonomi Putin Maxim Oreshkin, partai politik serta puluhan politisi lainnya, eksekutif media, pejabat militer dan entitas militer, termasuk garda nasional, angkatan bersenjata, dan direktorat intelijen utamanya.
Sebelumnya, paket sanksi Rusia itu sempat ditahan berhari-hari karena ketidaksepakatan oleh beberapa negara UE, seperti diberitakan Euro News.
Baca juga: Vladimir Putin: Rusia akan Alihkan Lebih Banyak Pasokan Gas ke Asia
UE tak beri sanksi di sektor makanan
UE belum memberlakukan sanksi pada makanan dan produk pertanian.
Pada awal pekan ini, Senin (12/12/2022), negara-negara UE terbagi atas poin-poin paket baru sanksi anti-Rusia.
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, bersikeras untuk mengeluarkan tiga orang dari daftar sanksi tentatif.
Menurut seorang diplomat UE, Jerman mencoba menegosiasikan pengecualian larangan impor pupuk Rusia untuk melindungi keamanan pangan global.
Beberapa negara UE lainnya juga mencari keringanan bagi masing-masing negara dari larangan melakukan bisnis dengan sektor pertambangan Rusia, dikutip dari Interfax.
Hingga kini, UE telah memberlakukan delapan paket sanksi ekonomi individu dan sektoral terhadap Rusia untuk menekannya selama perang.
UE menghindari penargetan pasokan gas dari Rusia dan sektor berlian karena takut semakin mendorong harga energi.
Pada pekan lalu, UE dan negara anggota G7 telah membatasi harga minyak Rusia yang dijual di pasar dunia untuk membatasi dana untuk perang di Ukraina, dikutip dari English Arabiya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.