Pria Berusia 43 Tahun Tewas di Ruang Tahanan Kantor Polisi Okazaki Jepang
Seorang pria berusia 43 tahun yang ditahan di ruang tahanan Kantor Polisi Okazaki di Prefektur Aichi, Jepang ditemukan tewas.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria berusia 43 tahun yang ditahan di ruang tahanan Kantor Polisi Okazaki di Prefektur Aichi, Jepang ditemukan tewas.
Markas Besar Polisi Prefektur Aichi mengungkapkan kemungkinan telah terjadi pelanggaran hukum terkait kasus kematian tahanan tersebut.
Kini Markas Besar Polisi Prefektur Aichi memulai penyelidikan skala penuh mengenai kasus itu.
Jumat (16/12/2022) malam, Kantor Polisi Okazaki digeledah oleh tim khusus kepolisian dan penyelidikan skala penuh dimulai dengan menyita data video dari ruang perlindungan.
Baca juga: Amerika Serikat akan Bebaskan Tahanan Paul Whelan yang Dipenjara di Rusia
Pria itu ditemukan tidak sadarkan diri di pusat penahanan Kantor Polisi Okazaki di Prefektur Aichi, dan dibawa ke rumah sakit, di mana dia dipastikan meninggal.
Pria itu menolak untuk makan dan tidak makan selama lima hari.
Penyebab kematiannya disebut karena gagal ginjal.
Tahanan tersebut sebelumnya ditangkap pada tanggal 4 Desember 2022 karena dicurigai menghalangi pelaksanaan tugas publik.
Dia ditahan selama lebih dari 100 jam berturut-turut.
Selain itu, pria tersebut ternyata mengidap skizofrenia dan diabetes ringan dan ditahan dalam waktu lama tanpa melakukan tindakan medis apapun seperti rawat inap.
"Penahanan tetap dilakukan karena tidak ada instruksi dari pimpinan kepolisian," ujar sumber Tribunnews.com dari petugas kepolisian.
Markas Besar Polisi Prefektur Aichi menggeledah kantor polisi pada malam tanggal 16 Desember karena dicurigai adanya tindakan pelanggaran hukum dan menemukan data video ruang perlindungan dan dokumen terkait pekerjaan penahanan.
Baca juga: Sejarah Pertukaran Tahanan AS-Rusia: Terbaru Ada Viktor Bout untuk Pebasket Wanita Brittney Griner
Total sekitar 40 barang disita dan penyelidikan skala penuh dimulai.
"Ke depan, kami akan melanjutkan klarifikasi fakta dengan menginterogasi petugas polisi yang terlibat dalam pekerjaan penahanan," ujar sumber itu.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.