Kasus Infeksi Ulang Covid-19 Bayangi Korsel, Penyebaran Subvarian BN.1 Kian Meluas
Korsel menambahkan 59 kematian lainnya akibat Covid-19 pada Rabu tengah malam, sehingga total kasusnya menjadi 31.549
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS,COM, SEOUL - Di tengah kekhawatiran lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) pada musim dingin, infeksi ulang pun kian membayangi Korea Selatan (Korsel) dan angka mereka yang terinfeksi subvarian Omicron 'BN.1' pun melampaui 20 persen.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korea, total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Rabu kemarin mencapai 88.172, termasuk 69 kasus dari luar negeri, sehingga total kasusnya menjadi 28.390.646.
Dikutip dari laman Korea Herald, Kamis (22/12/2022), Korsel menambahkan 59 kematian lainnya akibat Covid-19 pada Rabu tengah malam, sehingga total kasusnya menjadi 31.549.
Sedangkan jumlah pasien yang kritis mencapai 512, turun 7 dari hari sebelumnya.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Drama Korea The Fabulous, Tentang Impian, Cinta dan Persahabatan di Dunia Mode
Kepala Kantor Manajemen Bencana Kementerian Dalam Negeri, Kim Sung-ho mengatakan selama pertemuan tanggap Covid-19 bahwa tingkat reproduksi telah berada di atas angka 1 selama 9 minggu, dan penyebaran virus terus berlanjut sepanjang minggu ini.
Perlu diketahui, tingkat reproduksi virus dilihat dari ukuran penularannya, atau jumlah infeksi baru yang dihasilkan oleh setiap kasus.
Tingkat reproduksi 1 berarti setiap orang yang terinfeksi rata-rata akan menularkan pada satu orang lagi.
"Korea juga mengalami peningkatan empat kali lipat dalam tingkat deteksi subvarian Omicron BN.1," kata Kim, saat rapat tanggap Covid-19.
Angka tersebut naik menjadi 20,3 persen pada minggu kedua bulan Desember, dibandingkan dengan tingkat deteksi sebesar 5,7 persen pada minggu ketiga November lalu.
"Situasi karantina perlu diwaspadai. Kegiatan di dalam ruangan meningkat karena penurunan suhu, dan kontak pribadi meningkat karena pertemuan sosial akhir tahun meningkat," jelas Kim.
Selain itu, menurut Kementerian Lingkungan Hidup negara itu, mulai tahun depan, kriteria pengelolaan limbah untuk penyakit menular lainnya akan diterapkan pada limbah medis Covid-19 yang digunakan di rumah sakit dan pusat perawatan perumahan.
Kementerian itu mengatakan pada Rabu kemarin bahwa mereka sedang memberikan sentuhan akhir untuk membahas langkah-langkah khusus dalam pengelolaan keamanan limbah.
Sehingga rencana pembuangan dapat berjalan sesuai jadwal, yakni pada 1 Januari 2023.
Baca juga: Amerika Serikat Tawarkan Vaksin Covid-19 ke China untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona