Nepal Bebaskan Charles 'The Serpent' Sobhraj, Pembunuh 20 Backpacker di Asia
Sobhraj, warga negara Prancis berusia 78 tahun, menjalani hukuman 19 tahun penjara atas pembunuhan seorang backpacker Amerika dan Kanada.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KATHMANDU - Seorang pembunuh berantai, Charles Sobhraj atau dikenal sebagai "The Serpent", yang bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan pada 1970-an dan 1980-an akan dibebaskan dari penjara di Nepal.
Sobhraj, warga negara Prancis berusia 78 tahun, menjalani hukuman 19 tahun penjara atas pembunuhan seorang backpacker Amerika dan Kanada.
Dilansir dari Al Jazeera, pria kelahiran 6 April 1944 ini telah mengakui membunuh setidaknya 20 backpacker muda dari negara Barat saat ia mengunjungi Asia.
Baca juga: Kilas Balik Kasus Pembunuhan Berantai di Depok dan Bogor hingga Rian Dihukum 13 Tahun Penjara
Dalam melakukan aksinya, Sobhraj membius makanan atau minuman korbannya, dan pada 2004 di Nepal untuk pertama kalinya dia dinyatakan bersalah di pengadilan.
Thailand menjadi negara pertama yang mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada pertengahan 1970-an atas tuduhan membius dan membunuh enam wanita di sebuah pantai di Kota Pattaya.
Sobhraj dikenal sebagai "The Bikini Killer" dan "The Serpent" karena kemampuannya untuk menyamar dan menggunakan identitas lain untuk menutupi kejahatannya.
Pria ini melarikan diri dari penjara di India pada pertengahan 1980-an. Dia kemudian ditangkap dan dipenjara di penjara Tihar dengan keamanan maksimum di New Delhi hingga 1997. Namun dia muncul kembali pada September 2003 di Kathmandu, Nepal.
"Menahannya di penjara terus menerus tidak sejalan dengan hak asasi narapidana," bunyi salinan putusan pembebasan Sobhraj dari Mahkamah Agung Nepal pada Rabu (21/12/2022).
"Jika tidak ada kasus lain yang tertunda terhadapnya untuk menahannya di penjara, pengadilan ini memerintahkan pembebasannya hari ini dan kembali ke negaranya dalam waktu 15 hari," katanya.
Sobhraj membutuhkan operasi jantung terbuka dan pembebasannya sesuai dengan undang-undang yang mengizinkan pembebasan tahanan" yang terbaring di tempat tidur dengan belas kasihan" yang telah menjalani tiga perempat dari hukuman mereka, tambah putusan itu.
Baca juga: Korban Pembunuhan Berantai 45 Tahun Lalu Diidentifkasi, Pelaku Dikenal Kerap Memikat Pria Muda
Setelah menjalani masa anak-anak yang bermasalah dan beberapa hukuman penjara di Prancis karena kejahatan kecil, Sobhraj mulai berkeliling dunia pada awal 1970-an, berteman dan merampok para backpacker muda saat ia melakukan perjalanan dari Eropa ke Asia Tenggara.
“Dia berbudaya, sopan,” kata seorang wanita bernama Nadine Gires, yang berteman dengan Sobhraj saat dia pindah ke gedung apartemennya di Bangkok, Thailand, pada 1975.
Namun Gires mulai takut pada tetangganya yang menyamar sebagai pedagang batu permata untuk memikat para pelancong yang kekurangan uang sebelum diduga membius, merampok, dan membunuh mereka.
“Banyak orang sakit di rumahnya. Dia bukan hanya penipu, penggoda, perampok turis, tapi juga pembunuh yang jahat," katanya dalam sebuah wawancara pada tahun lalu.