Kepolisian Tokyo Selidiki Kasus Pencurian Tas Milik WNI yang Sedang Berlibur di Jepang
Kepolisian Tokyo Jepang mengaku sudah menerima laporan terkait kehilangan barang yang dialami oleh seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial V.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepolisian Tokyo Jepang mengaku sudah menerima laporan terkait kehilangan barang yang dialami oleh seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial V yang tengah berlibur di Jepang.
Namun pihak kepolisian meminta waktu untuk melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian tersebut.
Sebab menurut pihak kepolisian, ada proses serta standar aplikasi yang harus dilakukan bagi korban kejahatan atau pencurian di Jepang.
"Jadi tolong bersabar sedikit ya. Kami mengimbau hindarilah berjalan-jalan sampai tengah malam atau bahkan sampai pagi," kata sumber Tribunnews di Kepolisian Tokyo Jepang, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: Verrel Bramasta Kecopetan di Jepang, Tas Berisi Dompet, Paspor Hingga Uang Lenyap
Kepolisian Tokyo juga mengimbau para wisatawan untuk berhati-hati jika sedang berada di daerah Kabukicho dan sekitarnya, Shibuya, Kawasaki, dan beberapa daerah keramaian lain terutama jalan di malam hari.
"Lepaskan semua perhiasan, bawa uang secukupnya, sembunyikan di tubuh kalau mau bawa paspor. Dan yang terpenting ajaklah orang yang pintar bahasa Jepang, jaga-jaga kalau ada kejadian pencurian seperti itu," papar sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang, Kamis (29/12/2022).
Sementara itu dari hasil penelusuran Tribun ke KBRI Tokyo, membenarkan jika V kehilangan paspor.
Dan kemarin WNI tersebut sudah mendapatkan paspor baru.
Sebelumnya seorang WNI inisial V, baru saja kehilangan pouch (tas kecil) di daerah Omoide Yokochi dan Kabukicho Tokyo.
Wilayah ini memang dikenal rawan dengan kejahatan akhir-akhir ini.
"Lapor ke polisi Shinjuku nih jam 2 pagi," kata V dalam videonya yang tersebar luas di berbagai whatsapp grup.
V sangat kecewa dengan perlakuan polisi di Jepang.
Bahkan dalam videonya dia mencantumkan imbalan Rp 100 juta bagi yang berhasil mengembalikan pouch miliknya.
Baca juga: Nggak Boleh Cuci Mobil Sembarangan di Jepang, Harus Punya Lahan Parkir Sebelum Beli Kendaraan
"Gue titip pouch ada paspor, duit, dompet kartu di sana. Gue foto-foto sebentar lalu sudah hilang waktu mau ambil," kata V.
"Ada satu orang yang gue curigai, hanya dia doang. Soalnya masuk ke luar gang dia doang. Terus lapor ke polisi, kecewa sih gak mau bantu sama sekali alasannya ya buat report saja dulu. Parah sih Tokyo Jepang yang katanya aman ternyata banyak maling dan gak mau bantu polisinya. Ini jam 3 pagi nih," kata V.
Kehilangan Dompet dan Paspor
Diberitakan sebelumnya, aktor Verrel Bramasta membawa kabar tak sedap saat berada di Jepang.
Verrel Bramasta kecopetan tas yang berisi dompet, uang hingga paspor saat tengah berlibur di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Hal itu diungkapkan Verrel melalui akun TikTok miliknya.
Berawal ketika Verrel tengah asik berfoto di kawasan Shinjuku, Tokyo Jepang dan menitipkan tas kecilnya oleh sang fotografer.
"Jadi tadi gua tuh lagi foto-foto bareng. Itu tempat sialan banget. Terus udah di sana gw titip pouch gua ada duit dompet sama paspor," kata Verrel Bramasta dikutip Tribunnews.com, Kamis (29/12/2022).
Namun nahas tas tersebut hilang ketika diletakkan di pinggir jalan.
"Terus dibawa sama fotographer gw dipinggir, foto-foto, kelar foto udah engga ada tas gw," tutur Verrel.
Verrel curiga dengan satu orang asing yang kerap lalu lalang ketika dirinya tengah asik berfoto-foto.
"Kita sempat curiga ada satu org yang keluar terus dia kaya pake master cuma keliatan mata doang dan jalannya mencurigakan," ujar Verrel.
"Soalnya yang keluar masuk gang itu cuma dia doang," lanjutnya.
Atas kejadian tersebut membuat Verrel segera melaporkan hal itu ke pihak kepolisian setempat.
"Dan ya udah sekarang langsung lapor ke kepolisian Tokyo. Agak kecewa sih kaya dia engga ngebantu sama sekali, alasannya cuma udah submit report aja. Kita coba aja sih semoga mereka mau bantu," ucap Verrel.
"Kalau engga sih parah, masa Tokyo Jepang yang katanya aman, tapi banyak maling tapi engga bantu polisinya," ujarnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.