Pendukung Jair Bolsonaro Kepung Istana Kepresidenan Brasil, Pemimpin Dunia Mengecam
Pendukung Bolsonaro juga menyerbu Mahkamah Agung dan gedung Kongres Brasil. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau cedera
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA - Pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengepung Istana Kepresidenan di Brasilia pada Minggu (8/1/2023).
Selain itu, pendukung Bolsonaro juga menyerbu Mahkamah Agung dan gedung Kongres Brasil. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau cedera akibat amukan pendukung Jair Bolsonaro.
Namun, insiden tersebut dilaporkan menimbulkan kerusakan karena pendukung Bolsonaro melemparkan furnitur melalui jendela istana presiden yang pecah, membanjiri bagian Kongres Brasil dengan sistem penyiram dan menggeledah ruang upacara di Mahkamah Agung.
Baca juga: 2 Hari Bungkam setelah Kalah Pilpres Brasil, Jair Bolsonaro Enggan Akui Kemenangan Lula da Silva
Menanggapi serangan tersebut, berikut reaksi para pemimpin dunia atas penyerbuan dan tindakan pendukung mantan presiden Brasil tersebut.
1. Presiden AS Joe Biden
"Saya mengutuk serangan terhadap demokrasi dan pengalihan kekuasaan secara damai di Brasil. Lembaga demokrasi Brasil mendapat dukungan penuh kami dan keinginan rakyat Brasil tidak boleh diremehkan. Saya berharap dapat terus bekerja dengan @LulaOficial.
2. Sekretaris Jenderal perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres
"Saya mengutuk serangan hari ini terhadap institusi demokrasi Brasil. Keinginan rakyat Brasil dan institusi negara harus dihormati. Saya yakin itu akan terjadi. Brasil adalah negara demokrasi yang hebat."
3. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
"Kami mengutuk serangan terhadap Kepresidenan, Kongres, dan Mahkamah Agung Brasil hari ini. Menggunakan kekerasan untuk menyerang institusi demokrasi selalu tidak dapat diterima. Kami bergabung dengan @lulaoficial dalam mendesak penghentian segera tindakan ini."
4. Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador
"Upaya kudeta oleh kaum konservatif Brasil yang didorong oleh kepemimpinan kekuatan oligarki, juru bicara dan fanatik mereka, tercela dan tidak demokratis. Lula tidak sendirian, dia mendapat dukungan dari kekuatan progresif negaranya, Meksiko, benua Amerika dan Dunia."
5. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan
"Amerika Serikat mengutuk segala upaya untuk merongrong demokrasi di Brasil. Presiden Joe Biden mengikuti situasi dengan cermat dan dukungan kami untuk institusi demokrasi Brasil tidak tergoyahkan. Demokrasi Brasil tidak akan terguncang oleh kekerasan."
Baca juga: Pemilu Brasil: Mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva Unggul atas Petahana Jair Bolsonaro
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.