17 Orang Tewas dalam Bentrok di Peru, Demonstran Tuntut Bebaskan Pedro Castillo dari Penjara
Sebanyak 17 orang tewas dalam bentrok di Peru, demonstran menuntut pembebasan mantan Presiden Peru, Pedro Castillo dan mengadakan pemilu dini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah 17 orang tewas dalam bentrokan di Peru selama protes yang berlangsung sejak Desember 2022.
Para demonstran menuntut diadakannya pemilu dini dan membebaskan mantan Presiden Pedro Castillo yang dipenjara.
Tercatat korban tewas di kota Juliaca termasuk dua remaja, tempat pengunjuk rasa berusaha menguasai bandara, Senin (9/1/2023).
Seorang lainnya juga dilaporkan tewas di kota terdekat Chucuito, di mana pengunjuk rasa memblokir jalan raya.
Itu adalah jumlah korban tewas tertinggi sejak kerusuhan dimulai pada awal Desember setelah pemecatan dan penangkapan Castillo.
Pedro Castillo sebelumnya dipecat karena berupaya membubarkan Kongres dan menghentikan pemakzulannya sendiri.
Baca juga: Presiden Peru Pedro Castillo Dicopot dari Jabatannya karena Upaya Kudeta terhadap Konstitusi
Castillo menjalani 18 bulan penahanan pra-sidang atas tuduhan pemberontakan, yang dia bantah, seperti diberitakan Al Jazeera.
Pengganti Pedro Castillo adalah Wakil Presiden Dina Boluarte.
Dina telah mendukung rencana untuk mendorong pemilihan presiden dan Kongres hingga tahun 2024 yang semula dijadwalkan pada tahun 2026.
Dia juga mendukung penyelidikan yudisial mengenai apakah pasukan keamanan telah bertindak dengan kekuatan yang berlebihan.
Namun, tindakan seperti itu sejauh ini gagal mengakhiri kerusuhan.
"Polisi menembaki kami," kata seorang pengunjuk rasa, seperti diberitakan BBC Internasional.
"Kami meminta Dina untuk mengundurkan diri. Terima kenyataan bahwa orang tidak menginginkan Anda," tambah pengunjuk rasa itu.
Baca juga: Presiden Peru Pedro Castillo yang Digulingkan Kemungkinan Hadapi 20 Tahun Penjara
Korban terluka bertambah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.