Perangi Serangan Kelompok Tentara Bayaran Wagner, Kyiv Perkuat Pasukan di Dekat Bakhmut
Ukraina sedang memperkuat pasukannya di sekitar Bakhmut, wilayah Donbas timur dan mengirim bala bantuan ke Soledar.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina sedang memperkuat pasukannya di sekitar Bakhmut, wilayah Donbas timur.
Prajurit Ukraina menangkis serangan kelompok tentara bayaran Wagner yang tanpa henti di sana.
Kyiv juga mengirim bala bantuan ke Soledar.
Soledar merupakan kota kecil yang tak jauh dari Bakhmut.
"Situasinya sangat sulit," kata pejabat Ukraina, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-321: Inggris Berencana Kirim Tank Challenger 2 ke Kyiv
"Musuh kembali menyerbu kota Soledar dari arah yang berbeda," imbuh pejabat tersebut.
"(Mereka) mengirim unit paling profesional Wagnerite ke dalam pertempuran," jelasnya.
Dikutip Al Jazeera, sudah berbulan-bulan pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin mencoba menguasai Bakhmut dan Soledar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Bakhmut dan Soledar bertahan meskipun menderita kehancuran setelah serangan berbulan-bulan.
"Tentara kami menghentikan upaya Rusia untuk terus-menerus maju," katanya.
"Di Soledar, semuanya sangat sulit," imbuhnya.
Baca juga: Hadapi Gempuran Rusia, Inggris Pertimbangkan Kirim Tank Tempur Challenger 2 ke Ukraina
Serangan di pasar
Lebih jauh ke utara di wilayah Kharkiv, serangan rudal Rusia di sebuah pasar di desa Shevchenkove menewaskan dua wanita dan melukai empat orang.
Jaksa wilayah mengatakan, di antara mereka yang tewas termasuk seorang gadis berusia 10 tahun.
The Guardian, seorang pria berusia 60 tahun termasuk di antara dua wanita yang tewas.
Rekaman video dari kepolisian dan kantor kepresidenan Ukraina menunjukkan orang-orang yang menderita luka parah tergeletak di tanah.
Zelensky mengecam serangan tersebut sebagai kegagalan Rusia menepati komitmen pada seruan gencatan senjata untuk perayaan Natal Ortodoks.
Ukraina tidak menyetujui gencatan senjata.
Baca juga: Pasukan Rusia Hancurkan 200 Helikopter Tempur Sejak Awal Invasi ke Ukraina
Kyiv menyebut seruan gencatan senjata hanya alasan Rusia untuk mengulur waktu memperkuat militernya.
Kedua belah pihak menuduh satu sama lain melanjutkan permusuhan selama liburan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.