Antisipasi Serangan China, AS Pacu Pengiriman Rudal Antikapal ke Jepang
Langkah agresif China menerjunkan sejumlah pesawat dan kapal perang ke perairannya memicu kekhawatiran Pemerintah Jepang akan adanya aneksasi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) meningkatkan pengiriman rudal antikapal ke Jepang usai Presiden China Xi Jinping memperluas serangan ke sejumlah negara di Asia yang berbatasan langsung dengan laut China, termasuk Jepang.
Ujicoba senjata nuklir oleh China selama beberapa bulan terakhir dan langkah agresif China menerjunkan sejumlah pesawat dan kapal perang ke perairannya memicu kekhawatiran Pemerintah Jepang akan adanya aneksasi.
Sebelumnya China pernah bersitegang dengan Jepang atas sengketa pulau Senkaku (nama dari Jepang) atau Diaoyu (nama dari China).
Dari sisi geografis, pulau tak berpenghuni tersebut berada di Kepulauan Pinnacle yang saat ini berada di bawah administrasi Jepang.
Namun China mengklaim bahwa pulau tersebut merupakan bagian dari wilayah Toucheng, Yilan.
Pemerintah AS berencana meningkatkan kemampuan rudal antikapal di wilayah Jepang sebagai antisipasi menangkal China.
Tiga pejabat AS pada Selasa (10/1/2023) waktu setempat menyatakan pengiriman rudal antikapal dan sejumlah alat pengintaian dan transportasi canggih akan dilakukan AS bersamaan dengan peningkatan resimen Korps Marinir Washington - Tokyo yang terdiri atas 2.000 tentara.
Baca juga: Jepang Protes Keras, China Balas Dendam Penerbitan Visa WN Jepang ke China Ditangguhkan
Sebagian besar personel marinir itu akan ditempatkan di pangkalan militer di pulau utama Okinawa yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan yang membentang di ujung Laut China Timur hingga sekitar 100 kilometer dari Taiwan.
Meski tindakan tersebut memicu kemarahan China, hal tersebut tak menyurutkan langkah Jepang untuk terus memacu pertahanan militernya.
Baca juga: Kapal Perusak JMSDF Tidak Dapat Diselamatkan di Lepas Pantai Prefektur Yamaguchi Jepang
Jauh sebelum AS dan Jepang menjalin kerjasama pengiriman rudal antikapal, pada Desember tahun lalu Pemerintah Jepang dikabarkan membangun sistem pertahanan militer besar-besaran dengan dana senilai 320 miliar dolar AS untuk menangkal ancaman China di Asia Tenggara.