Apa Itu Friday the 13th? Alasan Dianggap Sial hingga Kejadian Buruk di Hari Jumat Tanggal 13
Apa itu Friday the 13th? Simak alasan mengapa hari Jumat tanggal 13 dianggap sial dan menakutkan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Friday the 13th atau hari Jumat tanggal 13 dianggap sebagai hari buruk atau sial bagi sebagian orang.
Pada tahun 2023 ini, ada dua hari Jumat tanggal 13, yaitu di bulan Januari dan Oktober.
Apa itu Friday the 13th atau Jumat tanggal 13?
Friday the 13th adalah hari yang dianggap sebagai hari sial dalam takhayul Barat.
Dikutip dari Independent, takhayul seputar hari Jumat tanggal 13 diperkirakan berasal dari Perjamuan Terakhir yang dihadiri oleh 13 orang, Yesus Kristus dan 12 muridnya.
Perjamuan Terakhir itu berlangsung pada Kamis Putih, malam sebelum penyaliban Yesus Kristus oleh tentara Romawi pada Jumat Agung.
Baca juga: Friday the 13th atau Jumat Tanggal 13 Sering Dianggap Hari Sial, Ini Peristiwa yang Pernah Terjadi
Karena itu, angka 13 dikaitkan dengan Yudas Iskariot, pengkhianat Kristus.
Selain itu, angka 13 dianggap tidak sempurna jika dibandingkan angka 12, yang melambangkan jumlah bulan dalam satu tahun.
Kendati demikian, ada banyak teori yang berasal dari berabad-abad sebelumnya, namun sebagian besar telah dibantah.
Banyaknya mitos dan takhayul soal hari Jumat tanggal 13, membuat warga New York, Amerika Serikat (AS), bernama Kapten William Fowler (1827-1897), berusaha menghilangkan stigma abadi seputar angka 13 - terutama aturan tak terulis tentang tidak boleh ada 13 tamu di meja makan.
Fowler membuat klub eksklusif bernama Klub Tiga Belas yang memiliki kegiatan rutin makan malam pada tanggal 13 di setiap bulannya, di kamar nomor 13 di Knickerbocker Cottage.
Tempat itu merupakan tempat populer yang dimiliki Fowler pada 1863 hingga 1883.
Kendati demikian, ketakutan akan hari Jumat ke-13 yang sesungguhnya dimulai pada abad ke-20, dilansir CNN.
Dalam buku Thomas Lawson "Friday, the Thirteenth", bercerita tentang seorang pialang saham yang memilih hari Jumat tanggal 13 untuk menghancurkan pasar saham.