Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uji Coba Obat Antivirus Covid-19 Jepang Xocova Berjalan Lancar

Uji coba penggunaan obat antivirus Covid-19 Xocova di Jepang berjalan lancar. Demikian pula ddlam hal pendistribusian obat tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Uji Coba Obat Antivirus Covid-19 Jepang Xocova Berjalan Lancar
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Obat Antivirus Oral Jepang Pertama Xocova yang didistribusikan Shionogi mendapat subsidi miliaran yen dari Kementerian Kesehatan Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Uji coba penggunaan obat antivirus Covid-19 Xocova di Jepang berjalan lancar. Demikian pula ddlam hal pendistribusian obat tersebut.

Diketahui Xocova telah mendapatkan persetujuan darurat di Jepang sejak 24 November 2022.

"Terima kasih kerja sama semua lembaga kesehatan dan dokter dalam partisipasi obat ini dan syukur sampai saat ini berjalan dengan lancar dan baik," ungkap sumber Tribunnews.com di Shionogi, produsen pembuat obat tersebut, Sabtu (14/1/2023).

Obat anti corona pertama Jepang dikembangkan secara lokal.

Baca juga: Update Covid-19 Global 14 Januari 2023: Jumlah Kasus di Seluruh Dunia 670.814.514

Kementerian Kesehatan Jepang mengesahkan penggunaan darurat terapi untuk pasien Covid-19 berusia 12 tahun ke atas setelah panel ahli merekomendasikan pengobatan tersebut, Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan baru-baru ini.

Pihak Shionogi mengatakan pasien yang diberi Xocova dosis rendah melihat gejala mereka sembuh 24 jam lebih cepat daripada mereka yang diberi plasebo dalam studi tahap akhir.

Berita Rekomendasi

"Tidak seperti obat oral yang telah disetujui sejauh ini, Xocova dapat digunakan di antara orang dengan gejala ringan hingga sedang tanpa faktor risiko," kata Kato.

"Saya berharap ini berkontribusi untuk melawan virus corona," ujarnya.

Perawatan Shionogi terdiri dari tujuh pil selama lima hari--lebih sedikit daripada Paxlovid Pfizer dan Lagevrio Merck, yang membutuhkan antara 30 pil dan 40 pil dalam jangka waktu yang sama.

Pil Covid-19 menjadi alat penangkal penyakit yang penting saat dunia bertransisi untuk hidup dengan virus dan lebih banyak orang menjadi lelah menerima suntikan vaksinasi tambahan.

Xocova menghadapi tinjauan panel ketiga setelah gagal mendapatkan dukungan pada bulan Juli 2022 karena data kemanjuran yang tidak mencukupi.

Baca juga: Premi Asuransi Kewajiban Mobil di Jepang Bertambah 125 Yen Mulai April 2023

"Sebagian besar ahli setuju bahwa obat tersebut dianggap efektif berdasarkan data tambahan yang diserahkan perusahaan," kata Ketua panel Shigeru Ohta, baru-baru ini.

Pemerintah telah mengizinkan menjual obat yang cukup untuk satu juta orang yang harus disetujui, berencana untuk menyediakannya bagi pasien mulai awal Desember 2022 lalu.

"Kementerian Kesehatan akan memastikan penggunaannya aman karena tidak boleh digunakan untuk ibu hamil atau dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu," katanya.

Departemen Kesehatan Amerika Serikat (AS) resmi memperpanjang status pandemi Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat, memungkinkan jutaan orang AS untuk terus menerima tes, vaksin, dan perawatan gratis, Kamis (12/1/2023).
Departemen Kesehatan Amerika Serikat (AS) resmi memperpanjang status pandemi Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat, memungkinkan jutaan orang AS untuk terus menerima tes, vaksin, dan perawatan gratis, Kamis (12/1/2023). (US Embassy)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas