Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hubungan Memanas, Turki Labeli Swedia sebagai 'Pusat Propaganda Teroris'

Insiden itu semakin memperkeruh hubungan antara Turki dan Swedia yang tetap menemui jalan buntu terkait upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Hubungan Memanas, Turki Labeli Swedia sebagai 'Pusat Propaganda Teroris'
Delil SOULEIMAN/AFP
Ilustrasi. Partai AK yang berkuasa di Turki mengatakan penolakan Swedia untuk menyelidiki aksi publisitas Kurdi, yang melihat patung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan digantung di depan umum, sama dengan 'mendukung terorisme'. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Partai AK yang berkuasa di Turki mengatakan penolakan Swedia untuk menyelidiki aksi publisitas Kurdi, yang melihat patung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan digantung di depan umum, sama dengan 'mendukung terorisme'.

Insiden itu semakin memperkeruh hubungan antara Turki dan Swedia yang tetap menemui jalan buntu terkait upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Pada Rabu lalu, boneka seukuran manusia yang menggambarkan Erdogan digantung terbalik selama berlangsungnya aksi demonstrasi Kurdi di pusat kota Stockholm.

Baca juga: NATO Janjikan Lebih Banyak Senjata Berat untuk Ukraina

Kelompok di balik aksi protes tersebut, yakni Komite Rojava Swedia memposting video aksi itu di media sosial, mendesak Erdogan untuk mengundurkan diri jika tidak ingin menghadapi nasib seperti diktator Italia Benito Mussolini yang juga 'digantung publik' setelah eksekusinya pada 1945.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (18/1/2023), Turki pun telah memanggil Duta Besar Swedia untuk Ankara terkait insiden tersebut dan menuntut agar Swedia 'mengambil langkah yang diperlukan dalam melawan kelompok teroris'.

Namun, seorang Jaksa Swedia menolak untuk melakukan penyelidikan, dengan alasan bahwa para demonstran telah menggunakan hak mereka untuk kebebasan berbicara.

BERITA REKOMENDASI

Penolakan untuk mengadili berarti bahwa 'kelompok teroris dapat mengambil tindakan apapun yang diinginkannya di Swedia, itu dapat mengancam kepala negara-negara sahabat'," kata Juru bicara Partai AK Erdogan, Omer Celik pada Senin lalu.

Apa yang dilakukan pengunjuk rasa Kurdi, kata dia, tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara.

Menurutnya, Swedia telah menjadi 'pusat propaganda para teroris ini'.

"Diamnya mereka yang mengklaim memperjuangkan demokrasi, pluralisme, dan kebebasan dalam menghadapi aksi teroris keji ini tidak lain adalah mendukung terorisme," tegas Celik seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Turki saat ini menunda tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, menuduh mereka menyembunyikan 'teroris' dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok terkait lainnya yang telah dilarang oleh otoritas Turki serta menuntut pencabutan embargo senjata di Turki.

Swedia sejak saat itu mencabut larangan penjualan senjata, mengamandemen konstitusinya untuk mempermudah pemberantasan terorisme, dan melakukan beberapa ekstradisi tersangka Kurdi ke Turki.

Namun Turki bersikeras bahwa langkah-langkah itu tidak cukup.

"Pertama-tama, anda harus menyerahkan lebih dari 100, sekitar 130 teroris ini kepada kami. Jika ini tidak dilakukan, tidak mungkin untuk meratifikasi aplikasi NATO kedua negara di parlemen Turki," kata Erdogan mengatakan kepada Swedia dan Finlandia Pada hari Minggu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas