Rudal Rusia Tewaskan 44 Warga Sipil, Seorang Pejabat Ukraina Malah Mundur, Ini Sebabnya
Usut punya usut, ternyata rudal yang ditembakkan Rusia tersebut jatuh ke kompleks apartemen di kota itu akibat ditembak oleh pasukan Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Tewasnya puluhan warga sipil di Kota Dnipro, Ukraina oleh rudal Rusia memakan ‘korban’.
Seorang penasihat kepercayaan Presiden Vladimir Zelensky mengundurkan diri akibat insiden tersebut.
Usut punya usut, ternyata rudal yang ditembakkan Rusia tersebut jatuh ke kompleks apartemen di kota itu akibat ditembak oleh pasukan Ukraina.
Baca juga: Rusia Hujani Kompleks PLTN Kyiv dengan Rudal, Pasokan Listrik Ukraina Langsung Defisit Hebat
Pernyataan itu membuat Aleksey Arestovich marah, karena para komentator mengklaim dia menyalahkan militer Ukraina atas kematian tersebut.
Dikutip dari Russia Today, Arestovich membagikan surat pengunduran dirinya yang ditulis tangan, ditujukan kepada Andrey Yermak, kepala staf Zelensky, pada Selasa pagi.
Dia mengklaim dia menunjukkan "contoh perilaku beradab" dengan meninggalkan posisinya di pemerintahan Ukraina. Di kemudian hari, kantor Zelensky mengonfirmasi bahwa permintaan Arestovich telah diterima.
Ajudan presiden sebelumnya menggambarkan ucapannya sebagai "kesalahan serius, yang dibuat selama siaran langsung."
“Tingkat kebencian yang ditujukan kepada saya tidak sebanding dengan konsekuensi dari kesalahan siaran,” kata Arestovich.
Dia menawarkan permintaan maaf kepada mereka yang "sangat terluka" oleh kata-katanya, tetapi tidak "kepada orang-orang yang menyebarkan masalah ini".
Arestovich sebelumnya mengklaim bahwa dia telah menerima tip dari seorang kenalan, seorang ahli militer berpengalaman, yang mengatakan bahwa dia mendengar ledakan dari rudal pencegat sebelum rudal Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di Dnepr pada hari Sabtu.
Baca juga: Antisipasi Serangan China, AS Pacu Pengiriman Rudal Antikapal ke Jepang
Dia melaporkannya selama wawancara YouTube pada hari yang sama.
Kementerian Pertahanan Ukraina membantah terlibat proyektil dan mengklaim bahwa, pertama-tama, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencegat rudal jelajah yang diluncurkan udara Kh-22.
Ia mengklaim bahwa pernyataan sebelumnya bahwa beberapa rudal model itu telah dicegat adalah “tidak akurat.”
Pejabat Ukraina melaporkan pada hari Selasa bahwa insiden di Dnepr merenggut sedikitnya 44 nyawa dan melukai 79 orang, sementara 25 orang dinyatakan hilang.