Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Malaysia Kutuk Tindakan Pembakaran Alquran di Swedia

Malaysia mengutuk aksi politisi sayap kanan ekstremis Swedia-Dennis, Rasmus Paludan dalam membakar salinan Alquran di Stockholm, Swedia.

Penulis: Erik S
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Malaysia Kutuk Tindakan Pembakaran Alquran di Swedia
Capture YouTube streaming Sekretariat Presiden
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim mengutuk tindakan politisi sayap kanan ekstremis Swedia-Dennis, Rasmus Paludan dalam membakar salinan Alquran di Stockholm, Swedia pada 21 Januari 2023.

Menurutnya, pemerintah Malaysia mendesak pemerintah Swedia mengambil tindakan mendesak terhadap pelaku serta memastikan langkah-langkah drastis di masa depan mengatasi kebangkitan Islamofobia yang mengkhawatirkan di Swedia.

“Kekotoran terang-terangan Kitab Suci Islam oleh politisi Swedia dan kelambanannya sama saja dengan memicu Islamofobia dan merupakan provokasi serius terhadap sensitivitas bukan hanya Turkiye tetapi lebih dari dua miliar Muslim di dunia,” tegas Anwar dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (22/1/2023).

Malaysia mengutuk kejahatan kebencian berulang yang membidik Muslim di dunia serta semua bentuk hasutan untuk kebencian dan pengipasi rasisme dalam kata atau perbuatan dan pandangan dengan keprihatinan serius tentang gelombang ujaran kebencian karena kepercayaan atau etnis.

“Malaysia menegaskan kembali pentingnya menegakkan prinsip-prinsip dialog, keterlibatan dan saling menghormati dalam penyelesaian sengketa dan meminta komunitas internasional untuk menolak umpan ras atau agama dengan kedok kebebasan berekspresi dan tetap bersatu melawan semua bentuk hasutan untuk membenci dan kekerasan,” katanya.

Baca juga: Hubungan Memanas, Turki Labeli Swedia sebagai Pusat Propaganda Teroris

Sebelumnya, pemerintah Turki melalui Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu mengecam pemerintah Swedia yang mengizinkan pembakaran Alquran secara sengaja dan mengatakan rasisme serta kejahatan kebencian tidak bisa dikategorikan sebagai kebebasan dalam berpendapat

Berita Rekomendasi

“Meskipun dengan segala peringatan, izin tersebut diberikan kepada orang ini. Tidak ada yang bisa menyebutnya sebagai kebebasan berekspresi dan berpendapat,” ujar Mevlut Cavusoglu kepada media di Antalya, Sabtu (21/1/2023) kemarin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas