Update Pemadaman Listrik Pakistan, Perdana Menteri Shehbaz Sharif Meminta Maaf
Listrik telah sepenuhnya pulih di Pakistan sehari setelah mengalami pemadaman listrik terburuk dalam beberapa bulan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Energi Pakistan, Khurram Dastgir Khan, mengatakan listrik di negaranya,
Sehari sebelumnya, Pakistan mengalami pemadaman listrik paling buruk selama beberapa bulan terakhir.
Terkait insiden ini, Perdana Menteri Shehbaz Sharif meminta maaf kepada warga negara atas gangguan tersebut.
Dikutip dari AlJazeera, ia menyampaikan permintaan maaf lewat cuitan di Twitter, Selasa (24/1/2023).
“Atas nama pemerintah saya, saya ingin menyampaikan penyesalan yang tulus atas ketidaknyamanan yang dialami warga kami akibat pemadaman listrik kemarin," kata Sharif.
"Atas perintah saya, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan alasan kegagalan daya. Tanggung jawab akan diperbaiki,” tulisnya di Twitter.
Baca juga: Menteri Energi Pakistan Klaim Pemadaman Listrik Nasional Berakhir Malam Ini
Sementara itu, Khan mengatakan sebanyak 1.112 stasiun jaringan listrik berhasil dipulihkan dalam waktu 24 jam.
"Semua 1.112 stasiun jaringan dipulihkan dalam waktu 24 jam," katanya kepada wartawan, Selasa.
Lebih lanjut, dalam sebuah cuitan Twitter, Khan mengungkapkan masih akan ada pemadaman listrik terbatas di berbagai daerah dalam beberapa hari mendatang.
Pasalnya, pembangkit listrik batu bara dan nuklir Pakistan butuh waktu lebih lama untuk kembali stabil.
“Sekitar 6.600 MW batu bara dan 3.500 MW pembangkit nuklir diperkirakan membutuhkan waktu 48 hingga 72 jam untuk memulai kembali," terang Khan.
"Hingga pengoperasian pembangkit ini, akan ada penyesuaian terbatas kecuali untuk pengguna industri,” tulisnya.
Baca juga: Pusat Bisnis dan Rumah Sakit Pakistan Terdampak Pemadaman Listrik Nasional karena Kesalahan Teknis
Menteri tepis desas-desus kurangnya bahan bakar
Khan mengatakan pihak berwenang belum dapat menemukan alasan pasti untuk gangguan tersebut, menambahkan bahwa sebuah komite beranggotakan tiga orang telah dibentuk untuk menyelidiki pemadaman terbaru.