Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Jepang Akan Serahkan Perintah Penangkapan Luffy Yakuza di Filipina

Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo akan menyerahkan perintah penangkapan kepada Filipina, khususnya guna menangkap anggota yakuza yang dipenjara

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Jepang Akan Serahkan Perintah Penangkapan Luffy Yakuza di Filipina
NHK
Penjara di Filipina di mana "Luffy" sang yakuza yang dipenjara berada 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo akan menyerahkan perintah penangkapan kepada Filipina, khususnya guna menangkap anggota yakuza yang dipenjara di sana menggunakan nama samaran "Luffy" dalam mengkoordinir (dari dalam penjara Filipina) perampokan berantai di Jepang lewat media sosial.

"Tersangka memberikan instruksi dalam serangkaian perampokan yang terjadi satu demi satu di seluruh  tempat di Jepang lewat media sosial dari dalam penjaranya di Filipina. Di penjara itu tampaknya kalau kita punya uang apa pun bisa dilakukan," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (27/1/2023).

Surat perintah penangkapan karena dicurigai melakukan perintah tindak pidana telah dikeluarkan kepolisian Jepang untuk diserahkan ke pihak penguasa Filipina khususnya pihak imigrasinya.

Salah satu dari empat tersangka adalah Yuki Watanabe, dan polisi berencana meminta pihak berwenang Filipina untuk menyerahkannya ke pihak Jepang.

Empat orang, termasuk Yuki Watanabe dan Masato Imamura, telah dikeluarkan  surat perintah penangkapan dari Departemen Kepolisian Metropolitan karena dicurigai terlibat dalam kasus penipuan khusus, akan dilakukan ekstradisi.

Dalam perampokan yang terjadi satu demi satu di seluruh tempat di Jepang, otoritas kepolisian mengatakan bahwa ada kelompok yang mengulangi kejahatan dengan berbagi informasi di media sosial dan mengganti pelakunya. 

Berita Rekomendasi

Karena orang tersebut saat ini ditahan di fasilitas imigrasi di Filipina, polisi telah memutuskan untuk meminta pihak berwenang Filipina untuk menyerahkannya dan menyelidiki keterlibatannya dalam berbagai insiden.

Menurut sumber investigasi, ada kemungkinan beberapa orang menggunakan akun media sosial yang sama dan menyebut diri mereka "Luffy", dan empat atau lima tahanan, termasuk Watanabe, meminta orang tersebut untuk diserahkan  kepada pihak Jepang karena warga Jepang.

Menanggapi serangkaian insiden, Badan Kepolisian Nasional Jepang mengadakan pertemuan pada tanggal 27 Januari dengan para eksekutif polisi dari 11 prefektur dan 2 prefektur yang diduga terkait dengan insiden tersebut, dan berbagi informasi seperti status penyelidikan insiden di berbagai tempat.

Kunika Watanabe, Kepala Biro Urusan Kriminal Jepang, mengungkapkan, "Serangkaian insiden tersebut memiliki dampak sosial yang sangat besar dan menimbulkan kecemasan publik, dan nilai sebenarnya dari penyelidikan polisi sedang dipertanyakan. Saya ingin Anda melakukan penangkapan tersebut."

"Di dalam penjara imigrasi Filipina tersebut tampaknya banyak berkumpul para anggota yakuza Jepang di sana," tambah sumber Tribunnews.com lagi.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas