Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023: Sejarah, Cara Memperingati, dan Link Twibbon

Simak sejarah, cara memperingati dan link Twibbon Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023, yang jatuh pada hari ini, Sabtu 28 Januari 2023.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
zoom-in Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023: Sejarah, Cara Memperingati, dan Link Twibbon
HO
Ilustrasi Carbon capture (penangkapan karbon) - Simak sejarah, cara memperingati dan link Twibbon Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023, yang jatuh pada hari ini, Sabtu 28 Januari 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah, cara memperingati dan link Twibbon Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023.

Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati setiap 28 Januari, yang tahun ini jatuh pada Sabtu (28/1/2023).

Peringatan Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023 bertujuan untuk mengampanyekan kesadaran akan bahaya Emisi CO2 di lingkungan masyarakat.

Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023 diperingati oleh masyarakat sedunia sebagai cara menyelamatkan planet ini dari bahaya pemanasan global.

Melansir National Today, CO2 adalah kontributor besar yang menyebabkan perubahan iklim.

Dengan adanya peringatan ini diharapkan dapat membantu transisi dunia ke lingkungan yang lebih bersih.

Baca juga: Demi Pangkas Emisi Karbon, Uni Eropa Setuju Jadikan Ulat dan Jangkrik Santapan Lezat

Lalu bagaimana sejarah Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023?

Berita Rekomendasi

Sejarah Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023

Peringatan Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional 2023 berawal dari kesadaran akan perlunya mengurangi emisi efek rumah kaca atau CO2.

Mengutip dari Day Soft The Year, kesadaran itu telah menarik perhatian para ilmuwan selama 100 tahun.

Pertama kali seorang ilmuwan dari Swedia, Svante Arrhenius, pertama kali meramalkan bahwa perubahan kadar karbon dioksida di atmosfer, pada 1896.

ilustrasi asap pabrik
ilustrasi asap pabrik (freepik)

Kadar karbon dioksida di atmosfer berpotensi mengubah suhu permukaan bumi dengan efek rumah kaca.

Kemudian pada 1938, seorang ilmuwan bernama Guy Callendar menghubungkan bahwa peningkatan emisi CO2 terkait dengan pemanasan global dan perubahan iklim.

Hal itu berkaitan dengan penemuan Joseph Fourier yang menunjukkan bahwa pasti ada semacam penyekat atau selimut yang membuat Bumi lebih hangat pada 1824.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas