Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: 18 Orang Tewas Keracunan Gas di Pakistan - Penembakan di Kedutaan Azerbaijan

Rangkuman berita populer internasional, dari keracunan gas di pabrik hingga insiden penembakan massal di Kedutaan Azerbaijan di Iran.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Populer Internasional: 18 Orang Tewas Keracunan Gas di Pakistan - Penembakan di Kedutaan Azerbaijan
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, dari keracunan gas di pabrik hingga insiden penembakan massal di Kedutaan Azerbaijan di Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

18 orang tewas diduga terinfeksi gas beracun dari kawasan pabrik di Karachi Pakistan.

Di Iran, 1 orang tewas dan dua terluka dalam penembakan massal di kedutaan Azerbaijan.

Sementara itu, seorang remaja asal Bangladesh tak sengaja terangkut sampai Malaysia karena terkunci di dalam sebuah kontainer saat bermain petak umpet.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. 18 Orang Tewas Terinfeksi Gas Beracun dari Kawasan Pabrik di Karachi Pakistan

Baca juga: Ukraina Hancur Digempur Rusia, IMF Pertimbangkan Paket Bantuan Rp 239 Triliun

Sejumlah 18 orang meninggal dunia di Kota Karachi, Provinsi Sindh, Pakistan dalam 16 hari terakhir, diduga karena bahan kimia beracun dari pabrik di daerah tersebut.

Berita Rekomendasi

Departemen Kesehatan Provinsi Sindh mengkonfirmasi jumlah kematian itu di wilayah Ali Muhammad Goth di distrik Keamari, Karachi, dari 10 Januari hingga 26 Januari 2023.

"Sesuai penyelidikan awal, penyebab kematian ini adalah beberapa bahan kimia yang menyebabkan penyakit paru-paru interstitial," bunyi pernyataan itu, yang diterbitkan pada Kamis (26/1/2023).

Kamp medis untuk pengobatan pneumonia telah didirikan di daerah yang terkena dampak.

Sementara itu, investigasi lebih lanjut sedang dalam proses.

Menurut warga, bau busuk yang berasal dari dua pabrik di desa mereka menyebabkan sesak napas, seperti diberitakan Al Jazeera.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. 1 Orang Tewas dan 2 Terluka dalam Penembakan Massal di Kedutaan Azerbaijan di Iran

Rekaman CCTV saat penyerangan di Kedutaan Azerbaijan di Teheran, Iran, pada Jumat (27/1/2023) pagi sekira pukul 08.32 waktu setempat. Kepala dinas keamanan meninggal dunia dan dua petugas lainnya terluka dalam serangan itu. Tersangka tunggal telah ditangkap dan penyelidikan sedang berlanjut.
Rekaman CCTV saat penyerangan di Kedutaan Azerbaijan di Teheran, Iran, pada Jumat (27/1/2023) pagi sekira pukul 08.32 waktu setempat. Kepala dinas keamanan meninggal dunia dan dua petugas lainnya terluka dalam serangan itu. Tersangka tunggal telah ditangkap dan penyelidikan sedang berlanjut. (Facebook/Embassy of the Republic of Azerbaijan to the Islamic Republic of ?ran)

Kepolisian Iran menahan seorang pria yang menyerang Kedutaan Azerbaijan di ibu kota negara Teheran pada Jumat (27/1/2023).

Pria tersebut masuk ke Kedutaan Azerbaijan di Teheran pada Jumat pagi pukul 08.30 waktu setempat dengan melepaskan tembakan.

Seorang kepala dinas keamanan tewas karena tertembak dan dua orang lainnya terluka.

"Penyerang segera ditangkap dan penyelidikan sedang dilakukan," kata seorang perwakilan polisi Teheran.

Menurut sumber, pelaku datang ke kedutaan didampingi kedua anaknya, seperti diberitakan TASS.

Meski ia disebut membawa kedua anaknya, namun sebuah rekaman video memperlihatkan tersangka menerobos gedung kedutaan Azerbaijan sendirian.

Seorang petugas berhasil melawan tersangka melalui pintu samping dan melumpuhkannya.

Dalam video yang tersebar di media sosial memperlihatkan sebuah pos polisi diplomatik yang kosong setelah penyerangan, seperti diberitakan Arab News.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Operasi Militer Amerika Tewaskan Pemimpin Senior ISIS di Somalia

Seorang anggota pasukan Irak berjalan melewati mural berlogo kelompok ISIS di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan sebagai pusat pelatihan oleh para jihadis, pada 1 Maret 2017, di desa Albu Sayf, pada pinggiran selatan Mosul.
Seorang anggota pasukan Irak berjalan melewati mural berlogo kelompok ISIS di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan sebagai pusat pelatihan oleh para jihadis, pada 1 Maret 2017, di desa Albu Sayf, pada pinggiran selatan Mosul. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)

Operasi militer Amerika Serikat (AS) menewaskan seorang pemimpin senior ISIS Bilal Al Sudani pada Rabu (25/1/2023), pejabat senior administrasi Presiden Joe Biden menerangkan pada Kamis (26/1/2023).

ABC News melaporkan, operasi khusus berlangsung di sebuah kompleks gua di Somalia utara pada Rabu (25/1/2023) malam.

Al Sudani tewas dalam baku tembak bersama dengan 10 pejuang lainnya.

Tidak ada korban dari Amerika dan korban sipil dalam serangan itu.

Dikutip CNN, melalui sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin membenarkan bahwa Al Sudani tewas.

"Pada 25 Januari, atas perintah Presiden, militer AS melakukan operasi penyerangan di Somalia utara yagn mengakibatkan kematian sejumlah anggota ISIS, termasuk Bilal Al Sudani, pemimpin ISIS di Somalia dan fasilitator utama untuk jaringan isis global," jelas Austin.

"Al Sudani bertanggung jawab mendorong pertumbungan kehadiran ISIS di Afrika dan mendanai operasi kelompok tersebut di seluruh dunia," imbuhnya.

Al Sudani dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada 2012 karena membantu pejuang asing melakukan perjalanan ke kamp pelatihan Al Shabaab dan memfasilitasi pembiayaan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Remaja Bangladesh Tertidur saat Main Petak Umpet di Kontainer, Tak Sengaja Terangkut Sampai Malaysia

Anak laki-laki berusia 15 tahun asal Bangladesh terbawa sampai ke Malaysia karena terkunci di dalam kontainer.
Anak laki-laki berusia 15 tahun asal Bangladesh terbawa sampai ke Malaysia karena terkunci di dalam kontainer. (via India Times)

Seorang anak laki-laki asal Bangladesh tertidur saat main petak umpet.

Ia kemudian terkunci dan tak sengaja terbawa sampai ke Malaysia.

Indiatimes.com melaporkan usianya 15 tahun.

Pada 17 Januari lalu, saat menurunkan kontainer atau peti kemas dari kapal Bangladesh, staf Pelabuhan Klang Malaysia terkejut melihat seorang anak laki-laki yang kebingungan dan kurus, keluar dari salah satu peti kemas.

Anak laki-laki itu tidak berbicara atau mengerti bahasa setempat, jadi petugas kesulitan untuk berkomunikasi dengannya.

Pihak berwenang setempat mencurigai dia adalah korban perdagangan manusia.

Setelah diselidiki, ternyata remaja itu bukan korban kasus perdagangan manusia atau kejahatan apapun.

Tampaknya ia hanya sedang tak beruntung saja hari itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas