Berlibur Saat Negaranya Digempur Rusia, Pejabat Partai di Ukraina Bakalan Dipecat
Tyshchenko memposting video dirinya sedang berenang di laut tropis Thailand yang biru dalam sebuah kunjungan yang dia sebut sebagai perjalanan kerja
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Seorang politisi Ukraina dikeluarkan dari partai Servant of the People pimpinan Presiden Volodymyr Zelenskyy setelah memposting video dirinya sedang berada di Thailand saat negaranya menghadapi serangan Rusia.
Mykola Tyshchenko, anggota faksi Servant of the People, berada di negara itu dengan dalih "menjalin hubungan dengan anggota masyarakat Ukraina” di Thailand.
Melansir dari Kyiv Post, Tyshchenko memposting video dirinya sedang berenang di laut tropis Thailand yang biru dalam sebuah kunjungan yang dia sebut sebagai perjalanan kerja.
Baca juga: Bela Rusia, Korea Utara Kecam Negara Barat Telah Kirim Ratusan Tank Tempur Ke Ukraina
Saat video itu muncul di media sosial pada Kamis (26/1/2023), Partai Servant of the People mengadakan rapat darurat yang diputuskan untuk memecat Tyshchenko.
“Sepertinya tidak semua orang mengerti apa yang harus dilakukan wakil rakyat di negara yang dilanda perang," kata ketua fraksi partai itu, Davyd Arakhamiya.
Skandal tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) memutuskan untuk melarang pejabat negara bepergian ke luar negeri selain untuk perjalanan bisnis.
Di bawah darurat militer sejak Rusia meluncurkan invasi besar-besaran pada Februari tahun lalu, pria Ukraina berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan negara itu kecuali dalam keadaan darurat yang memerlukan izin khusus dari pemerintah
Namun, karena undang-undang baru belum diselesaikan, anggota parlemen laki-laki masih dapat bepergian ke luar negeri dengan paspor warga negara Ukraina dan konfirmasi status anggota parlemen.
Menurut beberapa laporan media, Tyshchenko mencoba memberikan pembelaan dengan mengklaim bahwa dia "melakukan pekerjaan besar" saat berada di Thailand.
Baca juga: Jepang Perketat Sanksi atas Rusia, Daftar Larangan Ekspor Diperluas
Setelah dia dikeluarkan dari partai, Tyshchenko memberikan pernyataan mengenai perjalanannya di Facebook, dengan mengatakan kunjungannya ke Asia merupakan perjalanan resmi dan pimpinan Servant of the People's telah mengetahui rencana perjalanannya. Mykola Tyshchenko juga menyatakan siap melapor setelah kembali ke Ukraina.
"Saya tidak menyembunyikan lokasi saya, semua pertemuan saya resmi dan didokumentasikan. Saya mengingatkan Anda bahwa saya adalah salah satu ketua kelompok persahabatan (parlemen) dengan Vietnam. Dokumen yang relevan ditandatangani selama lebih dari dua minggu kerja," tulis Tyshchenko.
“Saya mengadakan pertemuan dengan mitra kami, kami mencapai kesepakatan diplomatik penting untuk mendukung Ukraina. Atas perintah pejabat senior (parlemen), arah Asia sekarang menjadi salah satu prioritas,” sambungnya.
Baca juga: Jepang Perketat Sanksi atas Rusia, Daftar Larangan Ekspor Diperluas
Menurut juru bicara fraksi Servant of the People's, Yulia Paliychuk, anggota fraksi parlemen Ukraina mendukung inisiatif untuk mengeluarkan Tyshchenko dari partai tersebut.
Dalam pidato pada Kamis malam, Zelensky menegaskan bahwa pejabat Ukraina hanya diperbolehkan bepergian ke luar negeri untuk perjalanan bisnis. Zelenskyy juga menekankan, dia terpaksa mengulang aturan baru mengenai bepergian ke luar negeri "bagi mereka yang memiliki pendengaran buruk."
"Setiap perjalanan ke luar negeri oleh pejabat pemerintah, anggota parlemen, perwakilan otoritas lokal dan orang lain yang berwenang untuk menjalankan fungsi negara atau pemerintahan lokal, setiap perjalanan mereka ke luar negeri harus mematuhi keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional yang relevan, yang telah Anda semua lihat. Tidak akan ada perjalanan lain ke luar negeri oleh pejabat atau anggota parlemen di masa perang," kata Zelensky.
Sering Terlibat Skandal
Tyshchenko merupakan anggota parlemen Ukraina dari partai Servant of People dan pemilik beberapa restoran mewah Kyiv yang dikenal cukup sering terlibat skandal.
Sebagian besar skandal pria itu terkait dengan pandemi Covid-19 dan larangan karantina.
Baca juga: Di Tengah Perang Lawan Rusia, Ukraina Pecat Beberapa Pejabat Terkait Skandal Korupsi
Terlepas dari larangan pengoperasian restoran selama masa lockdown Covid-19, restoran Tyshchenko tidak pernah berhenti beroperasi. Dia juga biasa mengadakan pesta rahasia yang melibatkan teman dekatnya, pengusaha, oligarki, dan anggota parlemen Ukraina.
Sedangkan untuk warga biasa yang memiliki restoran, jelas harus menutup bisnisnya.
Meski begitu, Tyshchenko tetap mempertahankan statusnya sebagai anggota parlemen Ukraina.