Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 59 Orang
Sebuah ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 59 orang, termasuk di antaranya 27 petugas polisi.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, PESHAWAR – Sebuah ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 59 orang, termasuk di antaranya 27 petugas polisi.
Dikutip dari Reuters, ledakan tersebut terjadi di sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan pada Senin (30/1/2023).
"Itu adalah bom bunuh diri," kata Kepala Polisi Peshawar Ijaz Khan kepada Reuters.
Baca juga: 25 Orang Tewas dan 140 Lain Terluka dalam Ledakan di Masjid Peshawar Pakistan, Diduga Bom Bunuh Diri
Dia mengatakan aula masjid penuh dengan 400 jemaah saat itu dan banyak dari 170 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.
"Kami telah menemukan jejak-jejak bahan peledak," kata Khan kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa kesalahan dari sisi keamanan jelas terjadi karena terduga pelaku bom bunuh diri berhasil menyelinap melalui area paling aman di kompleks tersebut.
Hingga saat ini, proses penyelidikan masih terus dilakukan guna mengetahui bagaimana terduga pelaku bom bunuh diri dapat menembus penjagaan keamanan elit dan apakah ada bantuan orang dalam.
Sementara itu, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terburuk di Peshawar sejak Maret 2022 ketika sebuah bom bunuh diri ISIS menewaskan sedikitnya 58 orang di sebuah masjid Muslim Syiah selama salat Jumat.
"Tehreek-e-Taliban tidak ada hubungannya dengan serangan ini," kata juru bicara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dalam sebuah pernyataan.
Peshawar, yang berada di tepi distrik kesukuan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan dikuasai Taliban, sering menjadi sasaran kelompok militan Islam termasuk ISIS dan Taliban Pakistan.
Baca juga: Densus 88 Masih Pelajari Motif Selain Tolak KUHP, Ungkap Kasus Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Lantas, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan itu.
"Skala besar dari tragedi kemanusiaan tidak terbayangkan," kata Sharif.
"Ini tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan. Bangsa ini diliputi rasa duka yang mendalam. Saya yakin terorisme adalah tantangan keamanan nasional utama kami,” pungkasnya.