Bahan Bakar di Jepang Melonjak Tinggi Perusahaan Listrik Jepang Merugi 650 Miliar Yen
TEPCO atau perusahaan pembangkit listrik Tokyo di Jepang membukukan defisit sebesar 650 miliar yen dalam sembilan bulan dari April hingga Desember
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bahan bakar di Jepang melonjak, TEPCO atau perusahaan pembangkit listrik Tokyo di Jepang membukukan defisit sebesar 650 miliar yen dalam sembilan bulan dari April hingga Desember tahun lalu, terbesar yang pernah ada selama periode ini.
TEPCO mengumumkan hasil keuangannya selama sembilan bulan dari April hingga Desember tahun lalu, dan membukukan rekor kerugian 650,9 miliar yen untuk periode ini.
Karena dampak situasi di Ukraina, biaya pengadaan untuk LNG atau gas alam cair, yang merupakan bahan bakar untuk pembangkit listrik, telah meningkat secara signifikan, yang telah menekan pendapatan.
"Menanggapi situasi ini, kami telah mengumumkan bahwa perkiraan pendapatan kami untuk tahun fiskal 2022, yang berakhir pada bulan Maret tahun ini (2023) akan menjadi kerugian sebesar 317 miliar yen," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (1/2/2023).
Selain itu, lebih dari setengah rumah tangga telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk peningkatan kontrak "biaya peraturan", dan peninjauan diharapkan akan dimulai pada akhir bulan ini.
Tarif listrik di Jepang akan meningkat sekitar 30 persen mulai Juni 2023.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@jepang.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.