Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Gempa Terdahsyat dalam Sejarah Turki, Kastil Gaziantep yang Berusia 2.000 Tahun Hancur

Seismolog mengatakan bahwa gempa pertama yang mengguncang Turki pada Senin pagi waktu setempat adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jadi Gempa Terdahsyat dalam Sejarah Turki, Kastil Gaziantep yang Berusia 2.000 Tahun Hancur
HO
Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki bagian selatan, telah menghancurkan bangunan – bangunan kuno bersejarah termasuk masjid tua Yeni Cami yang berumur lebih dari 3,5 abad. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Seismolog mengatakan bahwa gempa pertama yang mengguncang Turki pada Senin pagi waktu setempat adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di negara itu.

Ribuan orang pun mengalami luka-luka, dengan sedikitnya 5.385 orang terluka di Turki dan 2.000 di Suriah.

Dikutip dari laman BBC, Senin (6/2/2023), banyak korban gempa berada di Suriah utara yang dilanda perang, di mana jutaan pengungsi tinggal di kamp-kamp di kedua sisi perbatasan Suriah dan Turki.

Ada puluhan kematian dilaporkan di daerah yang dikuasai pemberontak.

Banyak bangunan runtuh dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk mencari korban selamat di bawah tumpukan besar puing dalam kondisi beku dan bersalju.

Gambar yang mengejutkan menunjukkan bahwa bangunan setinggi empat atau lima lantai rata dengan tanah, jalanan hancur dan tumpukan puing tersebar di mana-mana.

BERITA REKOMENDASI

Di antara bangunan yang hancur itu adalah Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah yang telah berdiri selama lebih dari 2.000 tahun.

Begitu pula sebuah pusat perbelanjaan di kota Diyarbakir yang runtuh.

Gempa kedua, yang terjadi pada pukul 13.24 waktu setempat, memiliki pusat gempa sekitar 80 mil atau 128 km utara dari gempa asli di distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras, Turki.

Seorang pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan itu :bukan gempa susulan' dan 'independen' dari gempa sebelumnya.

Beberapa jam setelah gempa pertama, seorang balita ditarik dari reruntuhan di Azaz, Suriah, dalam keadaan kotor dan berlumuran darah namun masih hidup.


Video menunjukkan penyelamat berlari untuk mengeluarkannya dari 'kedinginan'.

Bulan Sabit Merah Turki telah menyerukan warga untuk melakukan donor darah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas