Unicef: Ribuan Anak Mungkin Turut Jadi Korban Tewas Gempa Turki-Suriah
Angka yang diverifikasi terkait anak-anak yang menjadi korban, saat ini belum tersedia
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Juru bicara Unicef, James Elder mengatakan bahwa gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang Turki dan Suriah kemungkinan telah membunuh ribuan anak.
"Kami tahu bahwa banyak sekolah, rumah sakit dan fasilitas medis, pendidikan lainnya telah rusak atau hancur akibat gempa, yang berdampak besar pada anak-anak," kata Elder.
Sementara itu, angka yang diverifikasi terkait anak-anak yang menjadi korban, saat ini belum tersedia.
Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (7/2/2023), Elder menyebut ini merupakan gempa paling kuat yang melanda wilayah itu dalam hampir 100 tahun.
Ia menegaskan bahwa pengungsi Suriah di Suriah barat laut dan di Turki termasuk yang paling rentan.
Baca juga: Lembaga Kemanusiaan: Situasi Bencana di Suriah Saat Ini Mirip dengan Turki
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sebelumnya telah memperingatkan bahwa jumlah total korban bisa melebihi angka 20.000.
Perlu diketahui, gempa dengan kekuatan serupa di wilayah tersebut pada tahun 1999 menewaskan sedikitnya 17.000 orang.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.