Kim Jong Un Sampaikan Belasungkawa pada Presiden Suriah, Bashar al-Assad atas Gempa Mematikan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dilaporkan menyampaikan belasungkawa atas gempa mematikan yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan menyampaikan belasungkawa atas gempa mematikan yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).
Dilansir Al Jazeera, ucapan belasungkawa tersebut disampaikan Kim kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
"Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinan Anda, pemerintah Suriah dan rakyatnya akan mengatasi kerusakan akibat gempa secepat mungkin dan kehidupan orang-orang yang terkena dampak akan stabil," lapor kantor berita Yonhap, mengutip jaringan radio milik pemerintah Korea Utara, Stasiun Penyiaran Pusat Korea.
Yonhap, sebuah kantor berita Korea Selatan, mengatakan tidak ada laporan di media negara tentang belasungkawa yang dikirim ke Turki.
Bulan Sabit Merah Suriah serukan pencabutan sanksi
Di sisi lain, Bulan Sabit Merah Suriah menyerukan kepada negara-negara Barat agar mencabut sanksi terhadap negara tersebut untuk memfasilitasi upaya bantuan.
Baca juga: Eks Rekan Ronaldo di Juventus Lelang Jersey CR7 untuk Korban Gempa Turki, Bonucci & Dybala juga Ikut
“Cabut sanksi ekonomi yang dikenakan pada Suriah dan rakyat Suriah,” kata Khaled Hboubati, Presiden Bulan Sabit Merah Suriah.
“Buka jalan bagi kami. Kami siap memberikan bantuan. Kami siap memberikan bantuan melalui jalur lintas dan mengirimkan konvoi bantuan ke Idlib,” katanya kepada wartawan.
“Saya meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan negara-negara di Uni Eropa dan Program USAID untuk mendukung,” tambahnya.
Pemerintah Suriah tetap berada di bawah sanksi berat yang bertujuan mengisolasi negara secara ekonomi sebagai tanggapan atas pelanggaran hak asasi manusia yang didokumentasikan secara luas sejak perang dimulai pada 2011.
Lebih banyak anak diselamatkan dari puing-puing di Turki
Media pemerintah Turki melaporkan lebih banyak upaya penyelamatan dikerahkan untuk mencari korban anak-anak di Turki selatan.
Baca juga: Seorang Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Tewas Tertimbun Reruntuhan Gempa Turki
Mereka termasuk seorang gadis berusia 12 tahun di provinsi Malatya yang diselamatkan dari reruntuhan setelah 40 jam.
Lalu, seorang gadis Suriah berusia 10 tahun yang diselamatkan dari puing-puing bangunan lima lantai yang rata dengan tanah di provinsi Hatay.
Gadis 10 tahun itu telah terjebak di bawah reruntuhan selama 39 jam.
Bocah laki-laki berusia enam tahun lainnya juga diselamatkan di Hatay, dan Anadolu Agency mengatakan kru darurat sekarang bekerja untuk menarik ibunya keluar.
Tim penyelamat berpacu dengan waktu
Dua hari setelah gempa dahsyat meluluhlantahkan Turki, tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menarik korban selamat dari puing-puing sebelum mereka menyerah pada cuaca dingin.
Baca juga: UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Jumlah Korban Tewas Terus Bertambah, Nyaris Sentuh Angka 8.000
Lebih dari 8.000 orang telah diselamatkan dari puing-puing di Turki.
"Sementara sekitar 380.000 mengungsi di tempat penampungan pemerintah atau hotel," kata pihak berwenang.
Tetapi, pihak berwenang menghadapi kritik dari penduduk provinsi Hatay yang terdampak parah di Turki, terjepit di antara Suriah dan Laut Mediterania, yang mengatakan upaya penyelamatan telah terlambat.
“Sepertinya kita terbangun di neraka,” kata Osman Can Taninmis, yang anggota keluarganya masih berada di bawah reruntuhan di Hatay.
“Kami tidak bisa menanggapi apa pun. Bantuan tidak datang, tidak bisa datang. Kami tidak dapat menjangkau siapa pun sama sekali. Di mana-mana hancur.”
Baca juga: Pesawat Israel dan Iran Parkir Berdampingan, Rusia Ukraina Kompak Bantu, Gempa Turki Satukan Dunia
Nurgul Atay mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa dia dapat mendengar suara ibunya di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Antakya, Turki, ibu kota Hatay.
Tetapi, penyelamat tidak memiliki alat berat yang dibutuhkan untuk menyelamatkannya.
“Kalau saja kami bisa mengangkat lempengan beton itu, kami bisa menjangkaunya,” katanya.
"Ibuku berumur 70 tahun, dia tidak akan bisa bertahan lama."
Korban di Hatay paling banyak
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 1.647 orang tewas di Hatay, jumlah korban tertinggi di provinsi Turki mana pun.
Sebanyak 5.894 orang tewas di Turki.
Baca juga: Daftar Negara yang Kirimkan Bantuan untuk Turki dan Suriah Setelah Kejadian Gempa
Koca mengatakan setidaknya 1.846 orang telah diselamatkan di Hatay pada Selasa malam.
Bandara Hatay ditutup setelah gempa menghancurkan landasan pacu, mempersulit upaya penyelamatan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)